Peminat Sayembara Logo Luar Biasa, Agung Firman: Tanda Bulutangkis Selalu Dicintai

JAKARTA - Untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia mengadakan lomba membuat logo bertemakan "70 Tahun PBSI Berkarya Untuk Prestasi Bulutangkis Indonesia" berhadiah total Rp75 juta.

Diumumkan melalui seluruh media sosial milik PBSI pada tanggal 19 April lalu berakhir pada 28 April, tak disangka peserta yang ikut mencapai 650 orang dengan karya sebanyak 730 buah.

"Dalam ulang tahun ke-70 ini, PBSI untuk pertama kalinya menyelenggarakan sayembara logo. Dan luar biasa, hanya dalam sembilan hari karyanya mencapai 730 logo," kata Agung Firman Sampurna, Ketua Umum PP PBSI.

"Ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap bulutangkis sangat tinggi, olahraga ini selalu dicintai oleh semua kalangan. Bukan hanya dari keikutsertaan permainan atau pelatihan tapi juga hal-hal seperti ini," lanjut Agung.

Dari 730 logo yang terkumpul, dewan juri termasuk Agung di dalamnya akhirnya memilih 12 karya terbaik dengan rincian satu pemenang, satu terbaik kedua kedua, dan 10 terbaik ketiga.

Adapun hadiah yang diberikan adalah sebesar 25 juta rupiah ditambah sertifikat dan merchandise untuk pemenang utama. Lalu 10 juta rupiah untuk terbaik kedua, dan empat juta rupiah masing-masing untuk 10 terbaik ketiga.

"Kami memberikan apresiasi kepada para peserta dan kami berharap semua masyarakat Indonesia terus mendukung bulutangkis Indonesia dan kemudian berikan kami doa yang terbaik supaya Indonesia tetap dapat mempertahankan supremasi di ajang Olimpiade Tokyo mendatang," ujar Agung.

"Dirgahayu PBSI ke-70, tetap berprestasi untuk bangsa," tutup Agung.

Berikut daftar pemenang lomba logo HUT ke-70 PBSI:

Pemenang Utama: Setyawan Agus Subari (Boyolali, Jawa Tengah)

Terbaik Kedua: Muhammad Taukhid (Sleman, Yogyakarta)

Terbaik Ketiga: 1. Aisya Syafa (Jakarta Selatan) 2. Arif Purnomo (Bantul, Yogyakarta), 00 3. Agung Fahri Husaeni (Semarang, Jawa Tengah), 4. Eka Milawati Maulinda (Ciamis, Jawa Barat), 5. Heru Nugroho (Jakarta Selatan) 6. Chairul Anwar (Cirebon, Jawa Barat),  7. Deden Sumarna (Cianjur, Jawa Barat) 8. Lukmanul Hakim (Bandung, Jawa Barat)  9. Solichin Kadar Muhammad (Kudus, Jawa Tengah), 10. Vania Japri (Jakarta Pusat). ***