Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
19 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
18 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
6
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Olahraga
18 jam yang lalu
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Home  /  Berita  /  Umum

Dianggap Radikal, Komisaris PT Pelni Copot Pejabat yang Gelar Kajian Online untuk Ramadan

Dianggap Radikal, Komisaris PT Pelni Copot Pejabat yang Gelar Kajian Online untuk Ramadan
Rencana kajian online pegawai PT Pelni dibatalkan. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 09 April 2021 02:07 WIB
JAKARTA - Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto mengatakan, pejabat di jajarannya yang menyelenggarakan kajian online Ramadan telah dicopot.

Alasan pencopotan pejabat tersebut menurut Kristia, karena isu radikalisme. Tak hanya mencopot pejabat terkait, PT Pelni juga membatalkan kajian online Ramadan tersebut.

Hal ini disampaikan Kristia melalui akun Twitter @kangdede78, Kamis (8/3/2021). Kristia mengatakan, acara itu tidak memeroleh izin dari direksi.

"Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN," tulis dia.

Tak sampai di situ, Kristia Budhyarto juga mengatakan bahwa pejabat yang berkaitan dengan acara itu juga dicopot.

Relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres lalu ini pun mengingatkan kepada seluruh jajaran BUMN agar tidak segan-segan mencopot pegawainya yang terlibat radikalisme.

"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah dicopot. Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikitpun, Berangus," kata dia.

Berdasar tangkapan layar flyer yang beredar, kajian online Ramadan itu seharusnya digelar tiap Kamis di Bulan April. Pendakwah yang mengisi acara ada lima orang. Di antaranya Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar, Ustaz Syafiq Riza Basamalah dan Cholil Nafis.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwww