Darmizal mengaku lebih nyaman berinteraksi dengan Ibas ketimbang yang lainnya. "Kalau dengan Mas Ibas, saya juga mengalami beberapa kali pertemuan, kadang-kadang dia lebih gampang melambaikan tangannya kepada kita. Itu kalau saya ya, kalau yang lain saya tidak begitu," kata Darmizal di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Darmizal bukan bermaksud membandingkan sikap antara dua kakak beradik, Ibas dan AHY. Dia hanya bercerita pengalamannya selama mengenal Ibas.
"Tapi dengan Mas Ibas, saya lihat lebih well inform, lebih inklusif, gitu ya, dalam berdiskusi dan bertemu banyak orang. Bukan saya membandingkan," terang dia lagi.
Dia bilang, Ibas sudah berpengalaman menjadi ketua fraksi Demokrat di DPR. Kemudian, berpengalaman menjadi Sekjen Demokrat dan berpengalaman banyak hal di parlemen.
"Itu menurut saya. Kalau soal yang lengser melengserkan itu, saya kira juga, saya nggak bisa memberikan analisis," ucapnya.
Darmizal lantas disinggung mana yang lebih disenangi kader antara AHY dan Ibas. Menurutnya, sosok Ibas lebih ramah dengan kader partai. "Tergantung, tergantung, tergantung. Seseorang pemimpin itu disenangi, bagaimana karakter nya bisa awangke, para kader, para sahabatnya. Itu kata kuncinya," kata dia.
Soal isu pelengseran, dia menegaskan, Ibas tidak ikut campur. Meskipun diketahui, Ibas lebih pengalaman ketimbang AHY di politik. "Saya nggak punya analisis tentang adanya keinginan seseorang yang bernama Edy Baskoro Yudhoyono untuk melengserkan AHY, tidak ada. Yang saya pahami, Mas Ibas itu menjadi kader partai Demokrat, jauh lebih awal ketimbang banyak pengurus hari ini," katanya.***
