Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
BWF World Tour Final 2021

Kalahkan Wakil Korea, Ahsan/Hendra Rebut Tiket ke Final

Kalahkan Wakil Korea, Ahsan/Hendra Rebut Tiket ke Final
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (Foto: PBSI)
Sabtu, 30 Januari 2021 16:47 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil revans dengan mengalahkan Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan), pada babak semifinal BWF World Tour Finals 2020, Sabtu (30/1/2021). Kemenangan melalui straight game ini berakhir dengan skor 23-21, 21-13, dalam waktu 34 menit. Dengan kemenangan ini, Ahsan/Hendra pun merebut tiket ke final, Minggu (31/1).

Dalam pertandingan semifinal yang digelar di Impact Arena, Bangkok, gim pertama terjadi persaingan cukup sengit. Wakil Negeri Ginseng itu sudah tertinggal empat point saat kedudukan 16-12, namun mereka berusaha mengejar dan menyamakan skor menjadi 18-18, 20-20, 21-21. Namun, gim pertama ini akhirnya dimenangkan Ahsan/Hendra dengan 23-21 dalam 17 menit.

Di gim kedua, Ahsan/Hendra begitu percaya diri. Juara All England 2019 ini tidak memberikan kesempatan lawan untuk unggul. Mereka juga bermain lebih solid dan akhirnya merebut tiket ke partai puncak setelah menang 21-13.

"Syukur Alhamdulillah sudah menang hari ini dan masuk final. Selama pertandingan berusaha lebih tenang dan enjoy. Kalau mainnya lebih tenang, penempatan bolanya juga lebih enak," tutur Ahsan kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Tetap kita pegang depannya dulu, supaya mereka banyak mengangkat dan kita banyak menyerang, itu sih kuncinya dari depan dulu. Memang kita juga menguatkan defense supaya tidak mudah tembus," Ahsan menjelaskan kunci kemenangannya hari ini.

"Saya belajar dari pertemuan sebelumnya, ada sedikit perubahan. Kami tadi bermain tidak selalu keras, meskipun main di depan, tapi kami rem sedikit. Jadi merekanya lebih sulit, karena di pertandingan sebelumnya kalau kita menekan terus di depan, mereka lebih senang," jelas Hendra.

"Gim kedua mereka juga mainnya tetap begitu, tidak ada perubahan. Jadi kami lebih enak mengatur. Mungkin Seung Jae sudah agak capek, tadi saya liat dia sudah agak berat. Apalagi dia bermain rangkap (ganda campuran)," Hendra menambahkan.

Keyakinan pada diri sendiri untuk memenangkan pertandingan pun sangat dibutuhkan. Pasalnya, Ahsan/Hendra kalah dalam dua laga terakhir melawan Sol Gyu/Seung Jae pada penyisihan grup B Kamis (28/1) dengan skor 19-21, 16-21 dan perempat final Yonex Thailand Terbuka, Jumat (15/1) lalu, dengan skor 16-21, 19-21.

"Meskipun dikejar harus tetap fokus, dari kemarin memang begitu terus, dikejar terus, tapi ya berusaha lebih tenang saja. Berdoa dan tidak mau memikirkan 'yah dikejar lagi', justru harus yakin kalau pertandingan ini masih bisa dimenangkan," ungkap Ahsan.

Menghadapi tiga pertandingan beruntun memang tidak mudah. Apalagi bagi mereka dengan usia yang tergolong tidak muda lagi. Hendra pun mengakui harus banyak mempersiapkan diri, terutama dari sisi tenaga dan fisik.

"Kalau untuk menjaga fokus sih bisa diatasi. Setiap pertandingan, fokus, terus bisa relaks lagi. Sementara yang jadi masalah itu memang faktor usia, tenaga, dan fisik. Dari kemarin sudah kalah, ya kita kembalikan lagi fisiknya. Ada gym-nya sedikit, buat saya itu penting dan berpengaruh," jelas Hendra.

"Kalau saya lebih ke diri sendiri, menyiapkan diri sendiri untuk final besok. Kalau strategi nanti sebelum main akan dibahas dengan Ko Herry. Jadi siapkan mental saja, siap capek," tuturnya.

Ditanya soal cara menjaga fokus dan kondisi anak didiknya, pelatih Herry Iman Pierngadi angkat bicara. Menurutnya, untuk pemain senior seperti The Daddies, Herry lebih banyak memberikan pilihan cara seperti apa yang terbaik bagi mereka masing-masing.

"Justru saya mengikuti mereka. Mereka maunya seperti apa untuk menjaga kondisinya. Mereka yang tahu kondisi badannya seperti apa. Jadi jangan pemain yang ikut pelatih. Apalagi ini pemain senior, jadi saya banyak kasih pilihan ke mereka," jelas Herry, pelatih Ganda Putra. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/