Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Internasional
2 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
1 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
52 menit yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
31 menit yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  GoNews Group

4 Sektor Industri Nasional yang bisa Bertahan di Tengah Pandemi

4 Sektor Industri Nasional yang bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan. (foto: dok. ist.)
Kamis, 21 Januari 2021 11:51 WIB
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi menyebut 4 sektor industri yang akan bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19.

"Pertanian, farmasi, teknologi, dan jasa keuangan," kata Jokowi dalam suatu acara virtual, Kamis (21/1/2021).

Untuk sektor farmasi, kata Jokowi, mungkin hampir 80-85 persen Indonesia masih melakukan impor.

Di sektor teknologi, Jokowi berharap, peluang untuk tak bergantung pada impor bisa dimanfaatkan.

"Saya kira ke depan kita memiliki kesempatan besar dalam membangun industri hulu sampai hilir untuk mobil listrik, lewat lithium baterai yang nikelnya kita memiliki. Ini saya kira peluang seperti ini harus kita lihat, harus didorong agar segera bisa kita laksanakan dan beri kontribusi yang besar bagi negara," kata Presiden.

Lalu, di sektor pertanian, Indonesia masih harus mengimpor dalam jumlah besar sejumlah komoditas seperti gula, kedelai, jagung, dan bawang putih. Presiden mendorong, kemampuan produksi di dalam negeri harus dibenahi baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

"Bawang putih yang dulu tak impor karena di NTT, Wonosobo, Temanggung dulunya tanam bawang putih sekarang tidak, karena kalah bersaing, ini juga harus dibenahi," ujarnya dalam lansiran antaranews.com.

Karenanya, guna meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri, Jokowi mengajak para CEO untu bisa merancang kolaborasi kerjasama antara yang besar dengan para petani. "Sehingga komoditi-komoditi yang tadi saya sampaikan itu bisa kita selesaikan,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77