Home  /  Berita  /  Nasional
Beberapa Hari Setelah Gempa M 6,2

6 Desa di Malunda Masih Terisolasi dan Belum Tersentuh Bantuan, 2 Desa Belum Diketahui Kondisinya

6 Desa di Malunda Masih Terisolasi dan Belum Tersentuh Bantuan, 2 Desa Belum Diketahui Kondisinya
Rumah warga hancur akibat gempa magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat. (int)
Senin, 18 Januari 2021 10:08 WIB
MAJENE -- Enam desa di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), masih terisolir beberapa hari setelah gempa magnitudo (M) 6,2.

Warga korban gempa di enam desa tersebut juga belum tersentuh bantuan dari pihak mana pun hingga saat ini.

Dikutip dari suara.com, keenam desa tersebut adalah Desa Sambabo, Kabiraan, Tandeallo, Popenga, Ulumanda dan Panggalo. Kondisi warga di desa itu hingga kini cukup memprihatinkan dan sangat membutuhkan bantuan secepatnya.

Keenam desa terisolasi karena akses jalan menuju desa-desa tersebut terputus akibat longsor usai diguncang gempa bumi.

Kondisi memprihatinkan di enam desa itu diungkapkan Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Zakir Sabara, usai meninjau lokasi bersama timnya.

''Saya baru dari lokasi, itu pun baru sampai Desa Kabiraan. Di dalam sana ada enam desa yang terisolasi,'' kata Zakir dalam sebuah video yang diterima SuaraSulsel.id, Ahad (17/1/2021).

Dituturkan Zakir, enam desa di Kecamatan Ulumanda, Majene, belum tersentuh bantuan sejak terjadi gempa. Bahkan dua desa yakni, Desa Ulumanda dan Desa Panggalo hingga kini belum diketahui kondisinya.

Karena itu, Zakir meminta agar pemerintah dapat mengirimkan sejumlah bantuan kepada masyarakat yang bermukim di enam desa, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene. Dengan menggunakan helikopter.

"Mohon pemerintah provinsi drop bantuan tenda, tikar, kesehatan, makan minum. Dengan menggunakan helikopter. Jangan dibiarkan terlalu lama, karena ini sudah beberapa hari mereka belum tersentuh bantuan," kata Zakir.

Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene adalah daerah terpencil. Perbatasan Kabupaten Mamasa, Sulbar dan Kabupaten Toraja, Sulsel.

Kata Zakir, Kecamatan Ulumanda, Majene merupakan pusat gempa yang telah menimbulkan korban di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulbar.

''Ini Kecamatan paling terpencil di Majene. Di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda di jalur ini terjadi longsor,'' terang Zakir.

Di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Majene, dari laporan warga yang diterima Zakir, ada sejumlah fasilitas yang rusak akibat gempa. Seperti gedung Sekolah Dasar (SD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Kemudian, Puskesmas Kecamatan Ulumanda hancur. Sedangkan, Kantor Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda dilaporkan rata dengan tanah.

''Sekitar 150 rumah hanyut di Desa Kabiraan. Akibat terkena longsor dan terbawa longsor. Di Desa Tandeallo laporan tadi, sekitar 200 titik longsor,'' ungkap Zakir.

Untuk sampai ke lokasi, diperlukan alat berat dari pemerintah. Agar dapat membuka akses jalan di Kecamatan Ulumanda dan Malunda, Majene yang terdampak longsor.

''Yang parah di Desa Ulumanda, Popenga dan Tandeallo. Itu baru satu Kecamatan. Belum di Kecamatan Malunda. Jadi mohon bantuan di sini,'' pintanya.

Oleh karena itu, selain memperhatikan Kabupaten Mamuju dan poros di Majene, Sulbar, juga terdapat desa-desa terpencil yang di Kabupaten Majene yang butuh bantuan.

Bantuan yang sangat diperlukan warga di enam desa yang masih terisolasi tersebut adalah bantuan-bantuan bersifat mendesak. Seperti terpal, selimut bayi, selimut orang dewasa, makanan, perlengkapan bayi, susu, minyak telon, popok dan sebagainya.

''Dua Kecamatan, yaitu di Ulumanda dan Malunda. Ini daerah yang benar-benar memprihatinkan. Mohon bantuannya sekarang. Kebutuhan mendesak. Bagi yang mau menyumbang silakan berkoordinasi dengan orang setempat supaya sumbangannya tepat sasaran,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Peristiwa, Nasional
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/