Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
2
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
15 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Budi Gunadi jadi Menteri, Mufida: PR Berat Menanti

Budi Gunadi jadi Menteri, Mufida: PR Berat Menanti
Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati dalam kesempatan rapat di Senayan, Jakarta. (foto: dok. istimewa)
Rabu, 23 Desember 2020 08:14 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyatakan, 'PR' berat menanti menkes baru. Pernyataan Mufida, menyusul dipilihnya wakil menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menjadi menteri Kesehatan (menkes) RI, menggantikan Terawan Agus Putranto.

"Semoga saja bisa tertangani lebih baik penanganan pandemi, dan juga reformasi sistem kesehatan masyarakat selama dan pasca pandemi," kata Mufida kepada GoNews.co, Rabu (23/12/2020).

Selain itu, lanjut Mufida, pihaknya juga berharap agar semua hal yang sudah dibahas oleh Komisi IX bersama Kemenkes, dapat dijalankan.

"Khususnya perbaikan mitigasi pandemi Covid-19 dan urusan vaksinasi yang menjadi harapan besar bagi rakyat Indonesia," kata Mufida.

Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa salah satu yang diembankan kepadanya adalah mengatasi masalah yang disebabkan oleh virus SarsCov2 (Covid-19) saat ini.

"(Agar, red) semua anak-anak kita bisa kembali ke sekolah untuk belajar dan bertemu dengan guru-gurunya; agar semua pengusaha UKM bisa membuka toko-tokonya dan kembali berdagang seperti biasa; dan agar semua pekerja bisa datang kembali ke kantornya dan memulai hidup yang normal; dan agar semua keluarga kita bisa kembali bersilaturahmi," kata Budi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Upaya penanganan pandemi itu, lanjut Budi, tak bisa dilakukan hanya oleh Kemenkes sendiri, "kami harus melakukannya bersama-sama,".

"Kementerian Kesehatan tidak mungkin melakukannya secara eksklusif, kita harus melakukannya secara inklusif," kata Budi.

Lebih jauh, menurut Budi, kolaborasi itu juga memungkinkan untuk terciptanya bangunan sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik. "yang kuat dan siap menangani masalah SarsCov2 ini,".

"Dan (dengan kolaborasi, red) kita juga bisa mempersiapkan sistem layanan kesehatan publik yang siap, kuat dan mumpuni agar generasi sesudah kita bisa menghadapi SarsCov3 atau SarsCov4 yang kita tidak tahu kapan datangnya," kata Budi.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Politik, Nasional, Kesehatan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/