Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
18 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Buntut Tewasnya 6 Orang Bukan Teroris di Tangan Polisi, Presiden Diminta Copot Kapolri dan Kabaintelkam

Buntut Tewasnya 6 Orang Bukan Teroris di Tangan Polisi, Presiden Diminta Copot Kapolri dan Kabaintelkam
Ilustrasi penembakan. (gambar: istimewa/govtech)
Senin, 07 Desember 2020 19:26 WIB

JAKARTA - 6 dari 10 orang dinyatakan tewas di tangan polisi dalam sebuah insiden di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, sekira pukul 00.30 WIB, Senin (7/12/2020) dini hari.

Kabar yang beredar, kapolda Metro Jaya Irjen. polisi Fadil Imran menyatakan bahwa 6 anggota Polri diserang dengan senjata tajam dan senjata api. 3 tembakan dari senjata api para penyerang, sudah meletus.

Dalam posisi terancam, anggota polisi pun menembak penyerang hingga menyebabkan enam dari 10 pelaku meninggal dunia.

GoNews.co telah mencoba mengonfirmasi kabar ini, namun Fadil belum memberi tanggapan. Termasuk mengenai kaitannya para korban tewas dengan Rizieq Shihab.

Terkait insiden ini, ketua Presidium Ind. Police Watch Neta S. Pane menyatakan, bagaimana pun keenam orang yang tewas itu "bukanlah anggota teroris,".

"Sehingga polisi wajib melumpuhkannya terlebih dahulu, karena polisi lebih terlatih dan polisi bukan algojo melainkan pelindung masyarakat," kata Neta, Senin (7/12/2020).

Lebih jauh, menurut Neta, "presiden Jokowi harus segera mencopot kapolri Jenderal polisi Idham Azis dan kabaintelkam Polri Komjen polisi Rycko Amelza,".

Kenapa Baintelkam? Menurut Neta, jika benar kelompok korban mempunyai laskar khusus yang bersenjata, kenapa Baintelkam tidak tahu dan tidak melakukan deteksi dan antisipasi dini serta tidak melakukan operasi persuasif untuk "melumpuhkannya".

Kenapa kapolri? Menurut Neta, tidak promoternya Idham Azis dalam mengantisipasi kasus Rizieq sudah terlihat sejak kedatangan pimpinan FPI itu di Bandara Soetta, yang tidak diantisipasi dengan profesional, tapi terbiarkan hingga menimbulkan masalah.

***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Politik, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/