Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
18 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Cuma Satu-satunya di Dunia, Opung Luhut: Pulau Komodo Harus Kita 'Jual'

Cuma Satu-satunya di Dunia, Opung Luhut: Pulau Komodo Harus Kita Jual
Bukit Padar di Pulau Komodo. (Dok. GoNews)
Jum'at, 27 November 2020 22:55 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan wisata Taman Nasional Komodo (TNK), Nusa Tenggara Timur (NTT) mempunyai potensi dan bernilai jual tinggi. Karena itu, pemerintah tetap akan mempromosikan proyek wisata tersebut.

"Karena saya pikir pulau Komodo ini cuma satu satunya di dunia, jadi kita harus jual," katanya, dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) secara virtual, Jumat, 27 November 2020.

Maksud dari menjual yang Luhut sampaikan adalah dengan menjadikan Pulau Komodo destinasi wisata premium atau kelas atas.

Saat ini, pemerintah masih mempertimbangkan pulau mana saja yang akan ditetapkan untuk dibangun fasilitas kelas wahid di sana.

"Nanti kita putuskan pulau mana yang banyak (wisatawan), masif turis dan mana pulau yang bikin six stars. Kalau orang mau datang ke sana ya dia harus bayar mahal," ucapnya.

Luhut mengakui proyek ini memang bersifat komersil. Namun, ia menegaskan, tujuan utamanya adalah untuk memberikan perawatan bagi hewan langka tersebut.

"Kita harus komersil karena kita mau rawat binatang ini karena supaya binatang ini, dia punya DNA bisa kita pelihara terus," katanya.

Meski begitu, Luhut menegaskan jika pengembangan destinasi wisata tersebut tetap akan mempertimbangkan kelestarian alam, khususnya Komodo sendiri. Karenanya, ia menampik anggapan sejumlah kalangan yang menilai jika pembangunan Wisata Komodo ini tidak merawat habitat Komodo.

"Karena orang tidak suka atau terus terang saja, underestimate kepada kami. Waktu keputusan gubernur dikonsolidasikan itu dianggap kami malah tidak merawat, justru kami merawat maksudnya," tuturnya.

Luhut juga menyarankan Gubernur NTT untuk menunjuk konsultan global yang memiliki pengalaman menata pariwisata premium untuk mengelola wisata Pulau Komodo. Nantinya, pemerintah akan menyediakan wisata premium di kawasan tersebut.

Saran saya Pak Gubernur, terserah siapa orang yang sudah ahli di dunia menata pariwisata premium seperti ini. Jadi bisa kelola Pulau Rinca, Pulau Komodo terserah saja, mungkin Pak Gubernur dan tim lebih tahu," tuturnya.

Dalam pembangunan pariwisata Pulau Komodo, Kemenko Marves akan mengadakan rapat terpadu dengan KLHK, Kemenparekraf, pemerintah daerah dan otoritas Labuan Bajo.

"Kita duduk, kita rumuskan dan usulan perpres itu sekaligus kita revisinya. Saya minta dalam 2 minggu ini tolong temen-teman sekalian lihat Perpres, apalagi yang kita buat supaya cover semua. Supaya jangan dunia itu anggap kita itu kayak apa ya," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com dan JPNN
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/