Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
22 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
2
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
22 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
24 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
5
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
Umum
22 jam yang lalu
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Reaksi Pernyataan Macron, Komisi Agama Minta Dubes Perancis beri Penjelasan

Reaksi Pernyataan Macron, Komisi Agama Minta Dubes Perancis beri Penjelasan
Ketua Komisi VIII DPR RI/Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto saat berbicara mengenai pembakaran Alquran di Swedia beberapa waktu lampau. (gambar: tangkapan layar dok. video Ist.)
Minggu, 01 November 2020 18:01 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mendorong pemerintah untuk memanggil Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia terkait pernyataan presiden Perancis Emanuel Macron mengenai karikatur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

"Masyarakat Indonesia terganggu dan marah dengan pernyataan provokatif presiden Macron. Pemerintah harus panggil Dubes Perancis untuk memberikan penjelasan," kata Yandri dikutip dari pernyataan publiknya, Minggu (1/11/2020).

Sebelumnya, berbagai pihak di tanah air juga telah menyatakan kekecewaannya pada pernyataan Macron. Presiden RI, Joko Widodo pada Sabtu (31/10/2020) bahkan menyatakan bahwa Indonesia mengecam pernyataan Macron tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru sejarah di Perancis bernama Samuel Paty tewas dipenggal setelah mempertunjukkan kartun nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada murid-murid di dalam kelas.

Macron, menyatakan pembelaannya pada kartun tersebut karena kartun adalah bagian dari kebebasan berekspresi di negara itu. Kata Macron, "kami tidak akan menyerahkan kartun kami. Kami tidak akan menyerah selamanya,".

Beberapa pihak di beberapa negara, akhirnya memboikot produk-produk Perancis, sebagai ekspresi kekecewaan pada Macron.

Belakangan, insiden penusukan terjadi di dalam dan di luar gereja Basilika Notre-Dame di pusat kota Nice, pada Kamis (29/10/2020) pagi, waktu setempat. Ada 3 orang yang dikabarkan tewas dalam insiden tersebut.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/