Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
19 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
8 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
8 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Cegah Klaster Pernikahan, Calon Pengantin dan Ibu Hamil di Sumbar Wajib Tes SWAB

Cegah Klaster Pernikahan, Calon Pengantin dan Ibu Hamil di Sumbar Wajib Tes SWAB
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal. (doc, ist)
Kamis, 29 Oktober 2020 17:09 WIB
Penulis: Jontra
SUMBAR - Bagi para calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dan ibu yang akan melahirkan di Sumatara Barat (Sumbar) wajib melakukan tes swab. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di klaster pernikahan dan keluarga.

"Saat ini, sudah ada edaran gubernur bagi yang mau melahirkan harus di-swab dulu, tujuannya untuk melindungi tenaga kesehatan dari Covid-19,” ungkap Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal saat dihubungi gosumbar.com, Kamis 29 Oktober 2020.

Sedangkan tes swab bagi calon pengantin bertujuan menciptakan generasi yang prima. Karena salah satu klaster penyebaran Covid-19 adalah tempat pernikahan dan ibu yang akan melahirkan, tuturnya.

Disebutkan juga oleh Jasman Rizal, para ibu hamil harus melaksanakan tes swab dua minggu sebelum proses persalinan. Karena saat ini, seorang dokter kandungan sudah bisa memprediksi kapan kelahiran ibu hamil sehingga bisa dilakukan tes swab dua minggu sebelum persalinan berlangsung bagi para ibu yang tengah hamil, tambahnya.

Jasman menambahkan, setelah melakukan tes swab, ibu yang akan melahirkan dilarang bepergian keluar daerah agar tidak terpapar. Selain itu upaya ini untuk menjaga agar petugas kesehatan juga aman dari terpaparnya virus Covid-19, ujarnya.

Jasman juga menuturkan, saat ini banyak sekali tenaga medis yang terpapar positif Covid-19, klasternya bukan di lingkungan mereka bekerja seperti rumah sakit atau Puskesmas saja, tapi saat mereka tengah berada ditempat lain, sambungnya.

"Jika kita mencermati di RSUD atau Puskesmas alat pelindung diri sangat lengkap dan mereka juga rajin cuci tangan. Sementara itu, saat berada di luar pekerjaan mereka banyak berinteraksi dengan orang lain, tentu saja hal itu menjadikan mereka rentan terpapar Covid-19 tanpa mereka sadari," terangnya.

Jasman terus mengimbau tenaga kesehatan agar selalu melindungi diri sendiri sebelum melakukan tindakan terhadap pasien.

Karena tolok ukur utama untuk memutus mata rantai Covid-19 adalah dengan melakukan tes swab. Sebab semakin banyak ditemukan yang positif akan semakin baik untuk pendataannya, sebut Jasman Rizal.

"Karena kalau tidak dilakukan tes swab dan ternyata ada orang yang sudah terpapar Covid-19 dan ia setiap saat berinteraksi dengan warga lainnya maka akan menyebarkan virus ini dengan tanpa disadari,"tukuknya. (**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/