Home  /  Berita  /  GoNews Group
Asian Online Chess Cup 2020

Hadapi India di Final, Utut Adianto Harapkan Irene Cs Cetak Sejarah

Hadapi India di Final, Utut Adianto Harapkan Irene Cs Cetak Sejarah
Medina Wanda Aulia
Sabtu, 24 Oktober 2020 17:15 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA - Tim Catur Putri Indonesia diharapkan memanfaatkan peluang untuk bisa mencetak sejarah saat menghadapi India pada pertandingan final Asian Online Nation Chess Cup yang akan dimainkan Minggu (25/1/2020).

"Saya mengapresiasi kesuksesan Tim Catur Putri Indonesia melangkah ke final untuk menghadpi Tim Catur Putri India. Dan, saya berharap Irene dan kawan-kawan bisa mencetak sejarah menjadi juara Asia," kata Ketua Umum PB Percari, GM Utut Adianto yang dihubungi melalui telepon selular.

Kapten Tak Bermain Tim Catur Indonesia, Kristianus Liem mengatakan Tim Catur Putri Indonesia yang beranggotakan IM Irene Kharisma Sukendar, IM Medina Warda Aulia, WM Chelsea Monica Ignesias Sihite dan WM Dita Karenza untuk mencetak sejarah cukjup terbuka. Apalagi, srikandi Indonesia itu sudah menjajal kekuatan Tim India pada babak penyisihan.

"India memng menjadi tim unggulan dan pernah mengalahkan Indonesia 3-1 pada babak penyisihan. Kekalahan itu lebih disebabkan masalah mental bertanding Makanya, Irene dan kawan-kawan punya peluang untuk membalas kekalahan sekaligus mencetak sejarah dengan menjadi juara di Kejuaran Asia," kata Kristianus Liem.

Untuk mengatasi masalah mental tersebut, kata Kepala Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Bekasi ini, Irene dan kawan-kawan diminta bermain lepas. "Saya pastikan pertandingan akan berlangsung ketat. Makanya, kita minta mereka bermain lepas. Biasanya kalau Irene dan kawan-kawan bisa main lepas hasilnya akan lebih baik," ungkapnya.

Irene Kharisma Sukendar.

Sementara itu, Chelsie mengungkapkan dirinya sempat melakukan kesalahan pada saat menghadapi salah satu pecatur andalan India, IM Padmini Rout. Saat itu, dia punya dua kali kesempatan mengorbankan Kudanya di petak d5 dan kemudian di petak f5. Tapi, Chelse tak melakukannya karena tidak menemukan kepastian menangnya.

"Saya melihat korban kuda di f5, tapi ngga keliatan menangnya. Karena takut keliru ngga jadi saya jalankan saat itu," cerita Chelsie saat mengenang pertarungan di babak penyisihan tersebut.

"Padahal jika Chelse menorbankan kuda di d5 atau di f5 itu akan menuju serangan dahsyat yang biasanya justru ciri khas permainan Chelsie. Chessbase India sendiri melaporkan "Padmini Coming Back from the Dead"," ungkap Kristianus Liem. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77