Home  /  Berita  /  Peristiwa

Syahidnya Bocah Hebat dan Absennya Peran Negara

Syahidnya Bocah Hebat dan Absennya Peran Negara
Rangga, bocah SD meninggal dunia saat menolong ibunya yang hendak diperkosa. (Istimewa)
Sabtu, 17 Oktober 2020 09:49 WIB
Penulis: KH. Hafidz Abdurrahman
RANGGA, bocah 9 tahun warga Gampong Alue Gadeng, Birem Bayeun, Aceh Timur memang telah tiada. Namun kisah tragisnya di malam buta dalam menyelamatkan ibunya dari pemerkosaan meninggalkan banyak kesan.

Kemarin, Kamis (15/10), tagar dengan nama #Rangga di Twitter menjadi trending. Warganet berkaca-kaca dalam duka saat membaca kisah anak berani ini yang harus tewas karena mencoba menyelamatkan kehormatan ibunya.

Hingga sore, hampir 32 ribu tweet mampir ke tagar #Rangga. Tweet warganet mengutuk aksi brutal penjahat pemerkosa ibu sekaligus membunuh anaknya.

Kasus Rangga mengajarkan kepada kita tentang arti menjaga kehormatan ibu bagi anak laki-laki. Juga ayah bagi anak-anak perempuannya. Nabi bahkan menyebut tindakan itu sebagai syahadah. Kepergian Rangga jelas syahid. Karena membela kehormatan ibunya.

Dalam kasus ini negara seharusnya menghukum pelaku dengan hukuman berat. Karena telah membunuh dan memperkosa. Inilah tugas negara menjaga darah dan kehormatan setiap warga negaranya.

Jika tidak, kelak Rangga dan orang tuanya akan menuntut di Mahkamah Allah atas semua kelalaian ini.

Selamat jalan, Rangga, engkau telah mengajarkan makna kemuliaan, kehormatan dan harga diri melebihi apapun, termasuk nyawa.

Ya Rabb, tempatkanlah dia di dalam jannah-Mu. Jadikanlah syahadahnya sebagai kafarat bagi orang tuanya yang telah mendidiknya menjadi Rijal (kesatria)

Amin ya Mujibas Sailin. Penulis: KH. Hafidz Abdurrahman.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Opini
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/