Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Ikut Demo Tolak Omnimbus Law, Pelajar STM Salim dengan TNI

Ikut Demo Tolak Omnimbus Law, Pelajar STM Salim dengan TNI
Para pelajar Salim dengan TNI. (Detik.com)
Selasa, 13 Oktober 2020 15:02 WIB
JAKARTA - Para siswa yang akan mengikuti demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja dihadang prajurit TNI. Para siswa tersebut kemudian salim dengan petugas yang berjaga, Selasa (13/10/2020) di Jakarta.

Demonstrasi menolak omnibus law Cipta Kerja memang sudah terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan makin marak setelah undang-undang itu disahkan pada Senin (5/10/2020).

Jumlah massa aksi di sejumlah daerah angkanya bisa mencapai ribuan orang, terutama aksi di kota-kota besar yang memiliki banyak kampus dan sekolah.

Sebab selain berasal dari kalangan buruh, aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja juga banyak berasal dari mahasiswa, hingga pelajar.

Kenapa Banyak Pelajar Ikut Demo?

Mengenai fenomena ini, Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono melihat ada beberapa kemungkinan.

Dia menjelaskan, dalam gerakan demonstrasi ada yang bertindak sebagai koordinator lapangan, pengembang isu aksi, dan follower. "Nah ini teman-teman pelajar SMA SMP ini menjadi pengikut saja. Mereka ndak paham tentang itu. Saya yakin, andaikan paham pun ndak terlalu paham. Karena orang-orang yang dewasa saja belum terlalu paham tentang Omnibus Law," katanya.

Meskipun hanya sebagai follower dalam aksi demonstrasi, menurut Drajat para pelajar ini mempunyai nilai signifikan. Hal itu karena demonstrasi ini menjadi momen yang besar untuk bergerak dan momen ini ditangkap media. Sehingga mereka ingin ikut serta di dalam sejarah ini.

"Mereka ingin datang, baik karena keramaiannya, sejarahnya, maupun ditangkap media. Banyak alasan," kata Drajat.

Lalu, alasan lainnya adalah karena para pelajar ini mengalami kekosongan. Terlebih pada masa-masa pandemi, hampir semua sekolah diliburkan dan melaksanakan pembelajaran daring. "Jadi mereka ini berhari-hari, berbulan-bulan tidak ikut kuliah atau sekolah, nah tiba-tiba sekarang ada kegiatan yang kumpul bareng-bareng. Keramaian ini mengundang mereka datang," ungkapnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Detik.com dan Kompas
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/