Home  /  Berita  /  Padang

Bukannya Dirangkul untuk Penanganan Covid-19, Empat Preman di Pasar Raya Padang Justru Diamankan Polisi

Bukannya Dirangkul untuk Penanganan Covid-19, Empat Preman di Pasar Raya Padang Justru Diamankan Polisi
Razia preman. (antarasumbar/fatur abdi)
Rabu, 16 September 2020 23:25 WIB
PADANG - Meski pemerintah berencana menggandeng preman untuk mengawasi warga dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker, namun di Padang, Sumatera Barat, preman malah diamankan. Mereka berurusan dengan polisi karena meresahkan masyarakat.

"Hari ini kami kembali melakukan pemantauan di kawasan Pasar Raya Padang, dan empat orang diamankan,'' kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang, AKBP Imran Amir di Padang, Rabu (16/9/2020).

Empat orang yang diduga sebagai preman yang kerap melakukan pungli tersebut diamankan petugas di kawasan Bundaran Air Mancur Pasar Raya sekitar pukul 15.00 WIB.

Satu diantara empat pelaku yang diamankan berjenis kelamin perempuan, dan mereka semua langsung digelandang ke Kantor Polresta Padang.

Imran menjelaskan kegiatan itu dilakukan karena banyak masyarakat yang resah dengan aksi premanisme serta pemalakan di kawasan Pasar Raya.

Tindak pemerasan diduga dilakukan di kawasan Air Mancur Pasar Raya dengan sasaran pengemudi angkutan kota (angkot), serta masyarakat dengan mobil pribadi yang parkir di kawasan tersebut.

Modus yang digunakan adalah memberi jasa pengharum ruangan mobil, menjual makanan, minuman dan lainnya, lalu memaksa orang membelinya dengan harga di atas harga normal.

''Para pelaku akan diproses dan diminta keterangan oleh Satreskrim Porlesta Padang," katanya.

Sebelumnya pada Senin (14/9) Polresta Padang juga telah mengamankan 13 preman di kawasan yang sama.

Mereka telah dipulangkan kembali usai menjalani pemeriksaan, dan membuat pernyataan agar tidak melakukan hal yang sama.

Pada bagian lain, Kapolresta Padang menegaskan akan menindak para pelaku tindakan pemerasan apapun bentuknya di daerah setempat.

"Kasus pemerasan adalah salah satu priotritas kami, jadi jangan ada yang main-main," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan aparat akan menggandeng preman pasar untuk mengawasi warga dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker. Pelibatan para preman untuk menggiatkan pencegahan munculnya klaster pasar.

"Di situ kan ada jeger-jegernya di pasar, kita jadikan penegak disiplin, tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Kamis (10/9).

Pria yang juga menjabat Wakapolri ini juga mengatakan akan menggelar operasi Yustisi demi meningkatkan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Operasi Yustisi ini akan melibatkan jajaran dari Polri, TNI, Satpol PP hingga kejaksaan dan kehakiman," ungkapnya.

Dijelaskannya, Operasi Yustisi akan menekankan pada pendisiplinan warga menggunakan masker. "Saya ingin menyampaikan bahwa operasi yustisi terkait dengan penggunaan masker. Kenapa masker? Karena ini yang paling penting untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan kita akan tegas ya untuk mengenakan operasi ini," jelasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Padang, Sumatera Barat, Hukum, Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/