https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Dijenguk Moeldoko, Syekh Ali Jaber Cerita Soal Safari Dakwah

Dijenguk Moeldoko, Syekh Ali Jaber Cerita Soal Safari Dakwah
Selasa, 15 September 2020 22:36 WIB

JAKARTA - Kondisi Ulama Syekh Ali Jaber kekinian sudah mulai membaik pasca ditusuk seorang pemuda saat sedang berdakwah di Masjid Falahuddin, Sukajawa, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, pada Minggu (13/9/2020).

Hal tersebut terlihat saat Syekh dijenguk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pada Selasa (15/9/2020).

Dalam video yang diberikan Kantor Staf Presiden, tampak Syekh Ali Jabar tengah berbincang dengan Moeldoko. Dalam pertemuan itu Syekh Ali menceritakan bahwa selama awal pandemi dirinya tidak melakukan aktivitas seperti biasanya yakni safari dakwah.

"Kita sebenarnya perjalanan Safari dakwah sebelum kembali beraktivitas normal, kita nggak pernah terima undangan bahkan kita selalu menerangkan di rumah saja," ujar Syekh Ali dalam video bersama Moeldoko, Selasa (15/9/2020).

Kemudian ketika memasuki new normal, Syekh Ali tidak semerta merta menerima undangan untuk Safari Dakwah.

Ia terlebih dahulu menanyakan kepada panitia izin terkait acara yang digelar. "Ketika sudah ada lampu hijau dari pemerintah disamping tetap mematuhi protokol kesehatan dan selalu setiap ada undangan, sebelum saya bilang iya atau tidak, saya selalu tanya sudah ada izin atau belum itu prinsip saya," ucap dia.

Syekh Ali mengaku bersyukur bahwa selama acara safari dakwah yang ia didatangi tidak melanggar protokol kesehatan yakni dihadiri jamaah yang terbatas dan tidak menggelar acara di lapangan yang dapat membuat kerumunan.

"Alhamdulillah rata-rata yang kami datangi pertama jamaah terbatas, kita nggak boleh di lapangan, khawatir terlalu ramai," kata Syekh Ali.

Menurutnya sebelum Covid-19, jamaah yang datang biasanya di atas 40 ribu. "Padahal sebelum Corona kalau saya ceramah yang datang bisa di atas 40 ribu, bahkan di Aceh salat Subuh 35 ribu," katanya.

Sebelumnya, Kepala Staf Keperesidenan Moeldoko menjenguk ulama Syekh Ali Jaber di kediamannya yang berada di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (15/9/2020).

"Menjenguk kerabat yang sakit adalah salah satu anjuran Rasulullah sebagai amal mulia," ujar Moeldoko yang didampingi Deputi V KSP Jaleswari Jaleswari Pramodhawardhani.

Mantan Panglima TNI menegaskan aparat keamanan saat ini sedang bekerja keras untuk mengungkap dan menuntaskan kasus ini secara transparan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

"Pemerintah mengecam keras aksi penusukan dan tindak kekerasan terhadap ulama. Pemerintah meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Ini bukan kriminalisasi ulama. Syekh Ali Jaber adalah korban," ucap Moeldoko.

Dalam pertemuan tersebut, Syekh Ali Jaber berterima kasih atas kunjungan Moeldoko. Ia menjelaskan saat ini kondisinya telah membaik. "Saya percaya kepolisian akan mengusut tuntas masalah ini. Tolong jangan kaitkan insiden ini dengan unsur-unsur politik," ucap Syekh Ali.

Syekh Ali Jaber berpesan kepada umat Islam agar tidak mudah terpancing dan diadu domba. Ia meminta agar masyarakat memberikan kepercayaan kepada pemerintah. "Jangan ada umat Islam yang mau diadu domba karena kejadian ini," kata Syekh Ali.

Pada kesempatan tersebut Syekh Ali juga menitipkan pesan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi agar selalu diberikan kesehatan sehingga dapat terus memimpin Indonesia melewati pandemi ini.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Suara.com
Kategori:Peristiwa, Hukum, Pemerintahan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77