Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
19 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
5
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Agam

Agam Siapkan Rumah Isolasi Mandiri di 82 Nagari untuk Pasien COVID-19

Agam Siapkan Rumah Isolasi Mandiri di 82 Nagari untuk Pasien COVID-19
Bupati Agam, Indra Catri (tengah) sedang meninjau rumah isolasi mandiri di Nagari Ampang Gadang. (antarasumbar/Istimewa)
Jum'at, 11 September 2020 00:20 WIB
LUBUKBASUNG - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyiapkan rumah isolasi mandiri di 82 nagari atau desa adat untuk mengatasi keterbatasan kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif COVID-19 di daerah itu.

"Rumah isolasi mandiri itu kita siapkan di 82 nagari atau desa adat yang tersebar di 16 kecamatan," kata Bupati Agam, Indra Catri di Lubukbasung, Kamis.

Keberadaan rumah isolasi berbasis nagari merupakan alternatif dalam menyikapi terbatasnya kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif COVID-19, karena kasus cukup tinggi setelah diterapkan era baru.

Dalam satu bulan terakhir, ujarnya, kasus positif COVID-19 di Agam mencapai 200 orang atau sekitar 20 persen dari kasus di Sumbar.

"Dengan lonjakan tersebut, maka diperlukan alternatif lokasi perawatan mengingat keterbatasan kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif," katanya.

Ia menambahkan rumah isolasi nantinya akan menampung pasien positif asimptomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk mengetahui kasus asimptomatik tersebut dilakukan dengan memaksimalkan tracking, tracing dan treatment (3T).

“Dengan memaksimalkan 3T, seperti memperdalam pelacakan, maka kita akan mengetahui mana pasien yang bergejala dan mana yang tidak. Pasien yang tidak bergejala maka akan dikarantina secara mandiri di rumah isolasi, sehingga bisa mengurangi kapasitas karantina di rumah sakit,” jelasnya.

Ia menambahkan, apabila 82 nagari mempunyai rumah isolasi yang bisa menampung empat pasien positif, maka persoalan keterbatasan tempat isolasi di rumah sakit bisa teratasi.

Untuk itu, pihaknya berharap setiap nagari mempunyai rumah isolasi masing-masing dan menjadi agen edukasi protokol kesehatan.

Saat ini, Nagari Ampang Gadang dan Pasia Laweh telah bersedia memberikan rumah untuk dijadikan tempat isolasi pasien positif.

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah bersedia meminjamkan rumahnya dan menerima pasien positif dan diharapkan nagari lain mengikuti dua nagari ini,” katanya.

Sementara itu, Wali Nagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful mengatakan rumah isolasi di daerah setempat sudah ada dan siap dipergunakan kapan saja.

“Saya sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan di puskesmas dan tinggal menunggu kapan rumah ini dibutuhkan atau dipergunakan,” katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Pemerintahan, Kesehatan, Sumatera Barat, Agam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/