Home  /  Berita  /  Politik

Pesan Damai Habib Luthfi, Ajak Rakyat Indonesia Merawat Kebhinekaan

Pesan Damai Habib Luthfi, Ajak Rakyat Indonesia Merawat Kebhinekaan
Habib Lutfi bin Yahya saat menerima Ustaz Abdul Somad di kediamannya. (Istimewa)
Senin, 07 September 2020 16:10 WIB
SOLO - Silaturahmi kebhinekaan dan doa bersama digelar di Benteng Vastenburg, Kota Solo, Senin (7/9/2020).

Dalan kegiatan yang diikuti 350 tokoh agama se-Solo Raya tersebut, menekankan kembali arti kebersamaan dan sikap toleransi antaramanusia dan agama yang sudah terpatri di Indonesia sejak dulu.

Demikian diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi yang kembali menekankan arti pentingnya menghormati sesama manusia. "Saya mengajak dalam keadaan keberagaman ini kita menghormati Tuhan Illahi yang telah menciptakan kita beragam. Karena kehendaknya kita diciptakan tidak sama," kata Ahmad Luthfi.

Kapolda mengajak seluruh warga di Jawa Tengah, dan Solo Raya pada khususnya bersatu melawan intoleransi yang jika dibiarkan akan memecah belah persatuan dan kesatuan. "Silaturahmi ini untuk memupuk dan memperkuat tali silaturahmi kita semua. Tokoh lintas agama bersama TNI-Polri menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI," tegas Kapolda.

Sementara itu, Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan, sesepuh bangsa ini sudah memberikan contoh yang sangat sederhana bagaimana saling gotong royong dan toleransi yang tinggi lewat sedekah bumi dan sedekah langit. "Kita dididik dan diajari untuk memghormati dan mencitai apa yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kalau kita mengenal suku bangsa dan negara di dunia, maka saya yakin tidak ada intervensi dan peperangan karena akan saling menyayangi dan menghargai," urai Habib Luthfi.

Habib Luthfi mengemukakan, cinta kepada Tanah Air bukan hanya karena kekayaan sumber daya alamnya, namun kecintaan apa yang telah diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia, namun juga harus mempunyai sikap handarbeni dan merawat. "Kita rawat keanekaragaman di negeri yang kita cintai ini. Kita angkat bersama-sama kearifan lokal, karena negara ini mempunya sikap handarbeni dan rasa mempunyai," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Indonesia harus berdiri dengan landasan yang kokoh dan kuat, yaitu dengan pondasi Ketuhanan yang Maha Esa, gotong royong, tepo seliro, musyawarah mufakat dan keadilan maka jadilah semua dalam rumusan Pancasila. "Kita jangan lukai, sakiti teman kita. Pandemi belum selesai, jadi rajin gunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Bangkitnya ya kita harus saling tolong menolong," ujar dia.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membacakan deklarasi bersama dalam acara Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama di Benteng Vastenburg, Kota Solo, Senin (7/9/2020).

Di puncak acara, seluruh tamu undangan yang hadir menyatakan sikap deklarasi bersama dengan empat poin utama. Yakni memegang teguh ideologi Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, merajut kebhinekaan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang damai, sejahtera dan maju. Ketiga, menolak segala bentuk intoleransi, kekerasan, radikalisme dan terorisme.

Lalu keempat, mendukung penegakkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 untuk peningkatan disiplin dan penegakkan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Sebelum mengikuti acara, seluruh tamu undangan wajib mengikuti rapid test yang diselenggarakan panitia yang berlokasi di Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung dan Balai Kota Surakarta. Selain itu, sebelum masuk ke lokasi seluruh peserta wajib menggunakan masker dan mencuci tangan yang sudah disediakan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Ayosemarang.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/