Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
22 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
11 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mengenang Alm. Abdul Gafur, Icuk Sugiarto Tak Lupa dengan Gelar Pemuda Kampung

Mengenang Alm. Abdul Gafur, Icuk Sugiarto Tak Lupa dengan Gelar Pemuda Kampung
Icuk Sugiarto bersama sang anak, Tommy Sugiarto. (Ist)
Jum'at, 04 September 2020 12:14 WIB
Penulis: Azhari Nasution

JAKARTA -"Saya bangga seorang pemuda kampung seperti Icuk Sugiarto bisa menjadi juara dunia." Kalimat yang diucapkan mantan Menpora, dr Abdul Gafur itu tak pernah dilupakan legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto. Makanya, dia ikut berduka saat mengetahui dr Abdul Gafur meninggal dunia di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta,  Jumat, (4/9/2020) pukul 6.35 WIB dalam usia 81 tahun

"Saya masih teringat kalimat yang diucapkan beliau tentang kebanggaannya terhadap anak kampung saat saya menjadi juara dunia tahun 1983. Gelar pemuda kampung berprestasi dunia itu yang tak bisa terlupakan sampai saat ini. Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya ikut belasungkawa yang mendalam. Semoga almarhum husnul khotimah," kata Icuk Sugiarto saat dihubungi melalui telepon selular.

Menurut Icuk, prestasi yang diraihnya pada usia 20 tahun itu sampai saat ini belum bisa terpecahkan. "Sampai sekarang ini gelar yang saya raih pada usia 20 tahun itu belum terpecahkan. Taufik Hidayat dan Lin Dan memang tercatat sebagai juara dunia tetapi saat itu usia keduanya di atas 20 tahun," ungkapnya.

Dengan prestasi yang dicapai itu, kata Icuk, Abdul Gafur membawanya kepada Presiden Soeharto. "Siapa yang tidak bangga, saya anak dari kampung bisa bertemu dengan Presiden Soeharto. Itu semua tidak pernah terbesit dalam pikiran. Pak Gafur itu sangat menghargai prestasi atlet dan selalu menanamkan jiwa nasionalisme yang tinggi," jelasnya.

Almarhum Abdul Ghafur merupakan perintis Hari Olahraga Nasional  (Haornas) saat pertama diperingati pada tanggal 9 September 1981. Melalui Kepres nomor 67 tahun 1985, Haornas ditetapkan tanggal 9 September yang diperingati secara nasional. Dalam pencanangan Haornas pertama di Solo, Jateng oleh Presiden Soeharto itu kemudian dideklarasikan semboyan "Memasyarakatkan Olahraga & Mengolahragakan Masyarakat”. 

Gerakan ini menjadi mesin penggerak dimana masyarakat bukan hanya di perkotaan juga hingga pelosiok desa gemar berolahraga. Bahkan di tingkat sekolah pun diwajibkan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).  Prinsipnya Abdul Ghafur menginginkan masyarakat Indonesia sadar pentingnya olahraga untuk menjadi sehat bugar baik fisik maupun jasmani.

Selama menjadi Menpora, peranan Abdul Gafur punya ambisi besar untuk mempertahankan posisi sebagai juara umum SEA Games. Dia  bermaksud meningkatkan posisi Indonesia dari rangking menjadi ke lima di Asian Games. Selanjutnya, di Olimpiade 1988, Abdul Gafur, selaku Menteri Pemuda dan Olahraga menarget Indonesia meraih medali, "Minimal sebuah medali perunggu," kata Gafur. 

Abdul Ghafur yang menjabat Menpora selama dua periode (1978-1983-1983-1988) itu menerima penghargaan sebagai tokoh pengabdi olahraga seumur hidup (Lifetime Achievement) bersama enam tokoh olahraga lainnya. 

Pada era Abdul Ghafur, olahraga Indonesia menggeliat baik dari sisi prestasi maupun pembangunan fasilitas olahraga. Prestasi olahraga Indonesia pada kurun waktu 1970-an hingga 1980-an cukup menggembirakan. Menjadi raja di SEA Games dan disegani di kawasan Asia.  ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/