Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
2
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
19 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Bamsoet Dorong Pemerintah Gerak Cepat Amankan Bahan Baku Vaksin Corona

Bamsoet Dorong Pemerintah Gerak Cepat Amankan Bahan Baku Vaksin Corona
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. (Istimewa)
Selasa, 01 September 2020 13:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah bergerak cepat mengamankan dan memastikan ketersediaan bahan baku vaksin Corona. Upaya maksimal perlu dilakukan agar target vaksinasi bagi minimal 70 persen penduduk Indonesia pada 2021 bisa direalisasikan.

"Mengacu pada kecenderungan penularan Covid-19 di dalam negeri yang terus membesar, pemerintah harus mengatasi kekurangan bahan baku vaksin. Setelah bekerjasama dengan Sinovac, pemerintah hendaknya segera melakukan pendekatan dengan produsen lain untuk mengamankan dan memastikan ketersediaan bahan baku vaksin Corona," tegas Bamsoet di Bali, Selasa (1/9/20).

Mantan Ketua DPR RI ini menuturkan, adanya kekhawatiran kekurangan bahan baku vaksin Corona bukan tanpa alasan. PT Bio Farma mengungkapkan Sinovac dari Tiongkok hanya akan memasok 260 juta bulk atau bahan baku vaksin ke Indonesia hingga akhir 2021. 

"Karena per orang harus menerima dua kali vaksinasi sesuai standar WHO demi mencapai kekebalan dari virus Corona, jumlah itu hanya bisa menjangkau 130 juta penduduk Indonesia. Sedangkan kekebalan kelompok (herd immunity) yang ideal adalah 70 persen dari total penduduk. Artinya, minimal jumlah penduduk Indonesia yang harus menerima dua kali vaksinasi mencapai 170 juta jiwa," urai Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan, durasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan permintaan dan penawaran akan vaksin Corona menjadi tidak berimbang. Dengan asumsi bahwa 7,8 miliar warga dunia harus divaksinasi, volume kebutuhannya jelas sangat besar. Namun, saat ini kapasitas produksi pada tingkat global pun masih sangat terbatas.

"Tingginya permintaan dunia akan vaksin Corona bersifat sangat mendesak, sejalan dengan peningkatan signifikan jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia. Jumlah orang yang terinfeksi sudah melampaui angka 25 juta. Gerak cepat sangat diperlukan karena produsen vaksin Corona di negara lain pun diperkirakan terus berbelanja bahan baku vaksin,’’ pungkas Bamsoet.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/