Home  /  Berita  /  Politik

Tahun Baru Islam, Gus Jazil Napak Tilas ke Makam Para Raja dan Wali di Madura

Tahun Baru Islam, Gus Jazil Napak Tilas ke Makam Para Raja dan Wali di Madura
Kamis, 20 Agustus 2020 15:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

SUMENEP - Merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriyah yang bertepatan pada hari Ini Kamis (20/8/2020), Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid napak tilas dengan berziarah ke sejumlah makam Waliyullah dan raja-raja Islam di Pulau Madura. 

Kegiatan ziarah diawali Gus Jazil sapaan akrab Jazilul Fawaid ke makam Syaikhina Kholil Bangkalan, kemudian ke makam Syech Batu Ampar Proppo Pamekasan.

"Usai dari Pamekasan kegiatan kita lanjutkan dengan berziarah ke Asta Tinggi atau makam para raja dan pejuang islam di Sumenep," ujar Gus Jazil, Kamis (20/8/2020).

Menurut Koordiantor Nasional Nusantara Mengaji itu, para raja dan tokoh Islam di Madura sudah memberikan contoh kepada bangsa Indonesia untuk tetap guyup rukun dalam bingkai NKRI. Hal ini dibuktikan dengan perjuangan para raja-raja Islam di Madura yang selalu mengedepankan gaya kepemimpinan sesuai dengan ajaran Islam yang 'Rahmatan lil alamin'.

"Untuk itu, kehadiran saya disini, selain istilah orang Jawa itu 'Ngalap barokah' atau mencari berkah, ziarah ke makam para wali dan raja-raja islam adalah bagian dari napak tilas peringatan 1 Muharam, sekaligus mari kita kembali menggelorakan semangat Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang membangun peradaban, Islam yang membangun tradisi kebudayan," ujarnya. 

Dalam ziarah tersebut, Gus Jazil juga ditemani salahsatu tokoh keturunan Keraton Sumenep yakni Fatah Yasin. 

Menurut Politisi PKB itu, Keraton Sumenep merupakan cikal bakal dari ajaran Islam yang tidak kaku. Dimana Islam di Sumenep bisa hadir tanpa menghilangkan budaya-budaya yang ada. "Islam di Sumenep itu memadukan antara ajaran Agama dengan budaya, sehingga peradaban dan kerukunan tetap terjaga," tandasnya.

Namun begitu, Pria kelahiran Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur itu berharap, agar Islam dan Budaya tetap bisa berjalan dengan baik, bangunan fisik makam para raja dan Wali tetap bisa dirawat dan dijaga. "Jangan hanya dilihat sebagai bangunan tua. Tapi juga harus dirawat, diberikan penghargaan dengan tetap menghidupkan tradisi Islam di Makam Ini," pintanya. 

"Jika sudah dirawat, dan semangat perjuangan para raja kembali dihidupkan, maka orang yang datang ke Sumenep akan tahu bahwa disinilah Islam yang menghargai Kebudayaan. Jadi jangan sampai orang ke sini tahuanya hanya mencari Sumber Daya Alamnya saja, tapi juga melihat langsung betapa indahnya Islam di Sumenep," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77