Home  /  Berita  /  Politik

Lama Tak Muncul, Jenderal Gatot Ungkap Rasa Sakit Hatinya di ILC: Kita Tak Mau Diam Saja

video kekecewaan Gatot di ILC mulai menit ke-4:20. (dok. TVOne)
Rabu, 19 Agustus 2020 16:38 WIB
JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI) sekaligus Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akhirnya kembali muncul di depan layar kaca.

Gatot Nurmantyo hadir di acara Indonesia Lawyers Club yang mengusung tema #ILCIndonesiaMaju pada Selasa (18/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Gatot Nurmantyo mengungkapkan rasa sakit hatinya pada keadaan Indonesia saat ini.

Mulanya, Gatot mengatakan bahwa dirinya sering berkonsultasi dengan sejumlah tokoh untuk membahas permasalahan negara saat ini.

Pertemuan kecil itu semakin hari melebar, diikuti banyak tokoh lainnya hingga dibentuklah KAMI. "Maka saya konsultasilah dengan Pak Bachtiar Hamzah senior saya, sama dengan Pak Kaban, Pak Din Syamsudin, Pak Abdullah Yahya, Bu Chusnul juga."

"Kelompok kecil itulah bicara-bicara. Melebar-melebar masing-masing, Pak Said Didu, awalnya dengan Bang Yani, dengan Pak Nainggolan dan sebagainya," jelas Gatot.

Gatot mengatakan bahwa semua tokoh yang berdiskusi dengannya termasuk dirinya merasa sakit hati dengan kondisi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Ini memang kita semua sakit hati, sakit hatinya adalah kondisi seperti ini maka kita bersama-sama menyampaikan suara hati nurani rakyat."

"Kondisi sekarang ini tidak normal memang, dengan terjadi Covid ini terjadi pembekuan, proses pembekuan," ucap Jenderal TNI 60 tahun ini.

Ia khawatir pembatasan-pembatasan yang terjadi di segala aspek nantinya bisa membuat hubungan rakyat dan pemerintah tidak menjadi baik.

Sehingga, Gatot merasa hal itu perlu diingatkan kepada pemerintah.

"Antara murid dengan guru, antara murid dengan dosen, antara manajer dengan pekerja, antara pemilik hotel dengan tamu, proses pembekuan."

"Akumulasi ini bisa terjadi pembekuan antara rakyat dan pemerintah, ini yang berbahaya maka harus diingatkan," kata dia.

Gatot menegaskan, ia tidak ingin menjadi pasif dan tidak bersuara dalam menangani krisis akibat pandemi Covid-19 yang mengguncang Indonesia kini.

"Kita tidak mau dalam kondisi seperti ini kita diam-diam saja, ini latar belakangnya," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/