Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
22 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
22 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Internasional

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di AS Hampir Tembus 140.000

Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di AS Hampir Tembus 140.000
Sejumlah warga menikmati minuman di luar sebuah bar saat fase pembukaan kembali, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di East Village, New York City, Amerika Serikat, Jumat (12/6/2020). (ANTARA/REUTERS/Jeenah Moon/TM/aa)
Senin, 20 Juli 2020 08:35 WIB
WASHINGTON - Angka kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat hampir menembus 140.000 ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Minggu (19/7) melaporkan ratusan kematian baru.

CDC menyebutkan bahwa sebanyak 877 orang lagi meninggal akibat virus corona sehingga jumlah total kematian sejauh ini adalah 139.659.

Selain itu menurut laporan per Minggu, angka keseluruhan kasus COVID-19 di AS menjadi 3.698.161 setelah ada 67.574 kasus baru.

Laporan CDC itu merupakan perbandingan angka dari satu hari sebelumnya dan belum tentu menggambarkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh negara-negara bagian.

Sementara itu menurut hitungan Reuters pada Minggu, di seluruh dunia sejauh ini sudah 13,38 juta orang dilaporkan mengidap COVID-19 dan sebanyak 601.961 orang meninggal akibat penyakit virus corona jenis baru tersebut.

Penularan dilaporkan terjadi di lebih dari 201 negara dan teritori sejak kasus-kasus pertama mulai ditemukan di China pada Desember 2019.

Hitungan Reuters itu didasarkan atas pernyataan dan kalangan kementerian kesehatan dan pejabat pemerintah yang dirangkum pada pukul 22.00 GMT. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/