Home  /  Berita  /  GoNews Group

PSSI Akan Berupaya Ciptakan Kenyamanan Penonton

PSSI Akan Berupaya Ciptakan Kenyamanan Penonton
Rabu, 15 Juli 2020 20:54 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - PSSI akan berupaya menciptakan kenyamanan bagi para penonton sepakbola dengan memaksimalkan infrastruktur stadion. Pembahasan mengenai hal tersebut disampaikan Departemen Infrastruktur, Keselamatan, dan Kenyamanan PSSI di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Untuk diketahui, PSSI turut berpartisipasi dalam acara Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) dengan tema ‘Peningkatan Kapasitas Tenaga Keolahragaan’ yang membahas mengenai Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Suporter Sepak Bola Indonesia.

Menurut perwakilan departemen infrastrukur,  keselamatan dan kenyamanan PSSI, Patilatu Arek, keselamatan dan keamanan adalah suatu komponen penting dari setiap acara, pertandingan atau turnamen sepak bola yang sukses dan itu merupakan prioritas utama bagi FIFA.

“Acuannya adalah, Regulation and Safety FIFA, Football Stadium FIFA, dan AFC Safety and Security Regulation,” kata Patilatu.

“Adapun subjek dan objeknya adalah, keselamatan (tim, perangkat pertandingan, panitia pelaksana, tamu vip, penonton, petugas dan sukarelawan, media, sponsor dan afiliasinya),” sambungnya.

Ada perbedaan antara penonton dan suporter. “Penonton adalah mereka yang menonton olahraga, baik secara langsung (datang ke venue) atau tidak langsung (melalui media). Sementara suporter, penonton yang juga menonton suatu pertandingan sepak bola, tetapi memiliki afiliasi dimana aspek identitas, ikatan emosional dan nilai berasal dari klub,” jelas Patilatu. 

Kemudian, Patilatu juga menjabarkan benda-benda terlarang apa saja yang tidak bisa masuk ke dalam stadion.

“Apapun yang bisa digunakan sebagai senjata, penyebab kerusakan atau cedera, zat ilegal tidak hanya sebatas pada narkotika, sesuatu yang bersifat rasis xenophobia (perasaan benci, takut, dan was was), hewan (kecuali yang digunakan untuk tujuan pendukung bagi penonton yang memiliki penyakit khusus), benda besar dan berat yang tidak dapat disimpan di bawah kursi, barang apapun yang dapat mengalihkan perhatian para pemain (laser pointer, atau benda-benda yang menimbulkan volume berlebihan), materi promosi atau komersial yang merugikan sponsor dari suatu pertandingan, perangkat merekam atau kamera dalam bentuk apapun selain yang digunakan untuk keperluan pribadi, objek lain yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan publik yang merusak jalannya pertandingan, barang apapun yang dapat membatasi pandangan penonton lain.”

Patilatu menambahkan, bahwa ada standar perilaku seorang pendukung. “Itu adalah perilaku diri sendiri yang tidak membahayakan keamanan dan keselamatan diri sendiri atau orang lain, menempati tempat duduk dengan ketentuan yang terdapat pada tiket masuk, tidak menjadi penghalang, tidak memanjat pagar, tidak menghalagi pandangan orang lain, tidak melempar barang apapun ke dalam stadion, memperkecil resiko terkait kebakaran dan kesehatan selama pertandingan, tidak memanjat pagar.”

Contoh kasus pun diungkapkan oleh Patilatu. “Di dunia ini, telah terjadi beberapa kasus yang pernah terjadi dan merupakan bencana besar bagi sepak bola dunia. Seperti tragedi Hillsbrough (Liverpool vs Nottingham Forest – melebihi kapasitas stadion), FC Koln vs Bayern Munich (5 mei 2012 – kerusuhan), Tragedi Stadion Bradford (11 Mei 1985 – kebakaran hebat Bradford FC vs Lincoln City FC, penyebabnya adalah puntung rokok).”

Untuk itu, terakhir, dirinya memberikan anjuran kepada penonton atau suporter yang akan menonton suatu pertandingan sepak bola.

“Membeli tiket resmi bukan dari calo atau orang yang tidak berhak, datang lebih awal 3 jam sebelum kick off, tidak membawa benda berharga atau perhiasan berlebihan, tidak membawa barang yang dilarang masuk ke dalam stadion, hindari membawa tas agar proses masuk ke stadion tidak terhambat pemeriksaan lebih lama,” tuturnya.

“Lalu jangan membuang sampah sembarangan di dalam stadion karena akan meningkatkan potensi kebakaran maupun membahayakan orang lain (terpeleset, dll), tanamkan kesadara bahwa mungkin terdapat perempuan, anak-anak dan penyandang disabilitas serta penonton yang rentan lainnya. Mereka juga berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan keamanan selama menonton pertandingan sepak bola di stadion,” tutupnya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77