Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
22 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
21 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
6
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
20 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Minta Temuan Kementan Tidak Diejek, Fahri Hamzah: Kasih Kesempatan Diteliti dan Diuji Dulu

Minta Temuan Kementan Tidak Diejek, Fahri Hamzah: Kasih Kesempatan Diteliti dan Diuji Dulu
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Istimewa)
Selasa, 07 Juli 2020 12:46 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung kayu putih produk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mampu membasmi virus corona atau Covid-19.

Merespons hal itu, mantan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) periode 2014-2019, Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/7/2020) meminta Kementan diberikan kesempatan melakukan riset dan inovasi dalam penanganan Covid-19.

"Temuan (Kementan) tersebut tidak boleh menjadi bahan ejekan, lantaran bisa saja vaksin ditemukan di Indonesia yang memiliki jutaan tanaman herbal," kata Fahri.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini menyarankan agar lembaga riset melakukan penelitian lebih lanjut terkait kalung eucalyptus itu.

"Saya yakin bukan tidak mungkin, vaksin virus corona yang saat ini sedang diteliti di seluruh dunia ternyata ada di Indonesia. Jadi biarkan, jangan mencemooh," imbuhnya.

Kepada pemerintah, Fahri juga meminta agar mendukung riset dan inovasi yang dilakukan anak bangsa. Tentunya dengan meminta kepada semua lembaga riset yang ada seperti Eijkman dan Biofarma untuk cek benar atau tidak-nya produk Balitbangtan itu.

"Suruh itu lembaga Eijkman, suruh itu Biofarma cek benar atau tidak. Itu yang saya kira jadi salah satu PR kita ke depan," papar Fahri seraya menyarankan kepada pemerintah agar temuan ini jangan dibawa ke WHO untuk suruh mengecek, karena WHO ini kan konspiratif.***

wwwwww