Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
24 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
2
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
3
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
Umum
24 jam yang lalu
Bruno Mars Diduga Tersangkut Hutang Judi 50 Juta Dolar ke MGM Grand Casino
4
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Ricky Soebagja Minta Pemahaman Tren Positif dan Menjaga Peak Performance hingga Olimpiade 2024 Paris
5
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
Umum
20 jam yang lalu
Musisi Rock Steve Harley Tutup Usia 73 Tahun
6
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
STY Tak Risau Sejumlah Pemain Pilar Absen di Latihan Perdana Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Politik

PDIP Tantang Kementan Tunjukkan Hasil Riset Kalung Anti Corona

PDIP Tantang Kementan Tunjukkan Hasil Riset Kalung Anti Corona
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PDIP, Muchamad Nabil Haroen. (Istimewa)
Senin, 06 Juli 2020 13:03 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen meminta Kementerian Pertanian (Kementan) dapat menunjukkan hasil riset atau penelitian merek soal kalung anti corona.

"Kementan harus tunjukkan basis riset terkait Kalung anti-Corona. Kementerian Pertanian harus berhati-hati dan mendasarkan pada riset yang jelas, sebelum mengeluarkan inovasi untuk publik," kata Gus Nabil dalam keterangan pers, Senin (6/7/2020).

Menurut politikus PDIP ini, diantara inovasi itu, menurut keterangan pers dari sumber Kementan, yakni roll on, kalung anti virus dan beberapa produk inovasi lain. Kementan jangan hanya ingin kelihatan berinovasi, tapi harus jelas basis risetnya.

"Ini justru menimbulkan pro-kontra dan dikritik beberapa ilmuan/periset dari kampus-kampus internasional," ujar Gus Nabil.

Namun demikian, ia patut mengapresiasi usaha dan inovasi Kementan, tapi sebaiknya harus berbasis riset yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.

Ia menambahkan, untuk mengurangi persebaran Covid-19, pemerintah dan warga harus saling bekerjasama untuk kebaikan. Pemerintah harus terus menerus menyediakan fasilitas kesehatan, menganalisa perkembangan, dan mengeksekusi kebijakan yang tepat bergantung pada kondisi kawasan masing-masing.

"Kita melihat, masih banyak tenaga medis yang berjatuhan wafat karena Covid-19. Ini tentu saja kerugian SDM yang besar sekali bagi bangsa Indonesia. Di sisi lain, warga harus terus patuh pada protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, jaga jarak, jaga kebersihan, dan protokol lainnya," tegasnya.***

wwwwww