Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
2
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
18 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
Olahraga
17 jam yang lalu
Timnas Indonesia Butuh Dukungan Penuh Suporter
6
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
17 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Jika Reshuffle Kabinet, GP Ansor Minta Presiden Jokowi Ganti Menag

Jika Reshuffle Kabinet, GP Ansor Minta Presiden Jokowi Ganti Menag
Selasa, 30 Juni 2020 19:05 WIB
JAKARTA - Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H. Syafiq Syauqi mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang hendak melakukan reshuffle kabinet.

Terutama terhadap menteri yang dinilai tidak tanggap krisis dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Menurut Syafiq, pernyataan Presiden Jokowi mewakili keprihatinan ratusan juta penduduk Indonesia.

"Kami memaklumi dan respect dengan kepekaan bapak presiden, bahwa memang banyak sekali kinerja kementerian yang lambat dan tidak mengerti skala prioritas kebijakan sehingga masyarakat belum merasakan akslerasi program pemerintah," jelas Syafiq Syauqi, dalam keterangan persnya.

Pada bagian lain Syafiq yang mewakili jutaan kader Gerakan Pemuda Ansor di Jawa Timur menyampaikan ketidakpuasan atas kinerja Menteri Agama dan mendesak Presiden mengambil langkah extraordinary sesuai pidatonya dalam rapat kabinet.

"Pertemuan Kiai Sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo pada Kamis lalu adalah puncak kegelisahan para ulama dan kiai atas diamnya pemerintah pada nasib pesantren di era pandemik ini. Pesantren dibiarkan sendirian tanpa ada keberpihakan negara. Maka reshuffle menteri agama bukanlah aspirasi yang berlebihan" jelas kader Ansor yang akrab disapa Gus Syafiq itu.

Menurut catatan Gus Syafiq setidaknya ada beberapa catatan penting sehingga selayaknya presiden melakukan Reshuflle kepada Fachrul Razi.

Sejak awal memimpin banyak kegaduhan dan overlaping tugas yang dilakukan Fahrur Rozi. Di antaranya adalah masalah cadar yang sebetulnya adalah ikhtilaf di dalam pemahaman Islam.

Kemudian seolah tidak mengerti orientasi tugasnya ketika dia berbicara tentang pemulangan combatan eks-ISIS yang sebetulnya adalah ranah kewenangan BNPT dan Kementerian Luar Negri.

“Selanjutnya kami juga merasa malu dan risih ketika Plt Dirjen Bimas Katolik diisi oleh orang Muslim," sambungnya.

Hal ini, menurut Syafiq, kelihatan sepele tapi jelas menunjukan bahwa Menag tidak paham perasaan kebangsaan dan tenggang rasa.

“Tapi dari semua catatan itu tentu bagi kami mewakili keresahan kaum pesantren adalah tidak adanya program prioritas dan extraordinary di tengah pandemik ini dari Menteri Agama Fachrul Razi kepada dunia pesantren.

"Visi besar pak Jokowi di periode kedua ini adalah peningkatan SDM di antaranya adalah pesantren. Menag Fachrul Razi saya nilai gagal menjalankan visi besar itu dan layak untuk direshuffle" tegas Gus Syafiq.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwww