Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
24 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
2
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
24 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
3
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Stok Beras Bulog Sumbar Tidak Terpengaruh Pandemi Covid-19

Stok Beras Bulog Sumbar Tidak Terpengaruh Pandemi Covid-19
Kepala Bulog Wilayah Sumbar, Tommy Despalingga. (ANTARA/Miko Elfisha)
Selasa, 23 Juni 2020 23:21 WIB
PADANG - Stok beras Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Sumatera Barat tidak terganggu pandemi COVID-19 dan masih cukup untuk tiga bulan ke depan.

"Bulog sebagai lembaga yang mendapat penugasan beras dari pemerintah, ada atau tidak ada pandemi COVID-19, tetap harus memastikan stok minimal cukup untuk tiga bulan," kata Kepala Bulog Wilayah Sumbar Tommy Despalingga di Padang, Selasa.

Ia mengatakan stok beras di Bulog Sumbar saat ini sebanyak 10.300 ton. Jumlah itu masih mencukupi untuk kebutuhan hingga September 2020.

"Kalau penyaluran kita antara 2.000-2.500 ton per bulan, maka stok kita masih aman," katanya.

Meski demikian, evaluasi akan dilakukan pada Juli 2020 untuk memastikan kebutuhan beras di Sumbar. Jika kebutuhan ternyata naik, maka akan diminta tambahan pasokan beras dari pusat.

"Intinya berapapun kebutuhan, Bulog siap menyediakan," ujarnya.

Pada masa pandemi COVID-19, Sumbar mengambil kebijakan untuk "merumahkan" pekerja maupun anak sekolah sejak Maret 2020. Kebijakan itu dilanjutkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid I dan II.

Salah satu poin dari PSBB juga membatasi kegiatan di luar rumah. Berbagai sektor terdampak oleh kondisi itu, termasuk pertanian, sehingga dikhawatirkan stok pangan di daerah menipis.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut sektor pertanian tidak terlalu terdampak COVID-19. Produksi masih terus berjalan, hanya saja daya beli masyarakat menurun sehingga produk pertanian rentan tidak terjual.

"Secara produksi terpengaruh sedikit, tetapi dampaknya tidak terlalu parah, seperti pada sektor pariwisata atau industri," katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/