Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
7 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
6 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
3
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
7 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
6 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
6 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
6
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
6 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Peremajaan Sawit Rakyat, Pemerintah Anggarkan Rp2,47 Triliun, Rp30 Juta/Hektare

Peremajaan Sawit Rakyat, Pemerintah Anggarkan Rp2,47 Triliun, Rp30 Juta/Hektare
Seorang petani mendodos (memanen) kelapa sawit. (mediaindonesia.com)
Rabu, 17 Juni 2020 08:05 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan mengucurkan dana Rp2,47 triliun untuk peremajaan kelapa sawit pada perkebunan milik masyarakat. Para akan mendapatkan bantuan Rp30 juta per hektare kebun sawit.

''Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp2,47 triliun untuk program replanting perkebunan sawit rakyat,'' ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar IPMI bertema 'Triple Helix Innovation for Sustainable Food System in Indonesia Amid Covid-19', di Jakarta, Selasa (16/6/2020), seperti dikutip dari liputan6.com.

Dikatakan Airlangga, program peremajaan sawit rakyat (PSR) ini dibuat dalam rangka meningkatkan produktivitas perkebunan sawit rakyat.

Airlangga menilai saat ini waktu yang tepat mendorong program PSR. Dari target 540 hektare pada 2022, pemerintah telah menyiapkan 100 ribu hektare lahan perkebunan sawit untuk dilakukan peremajaan.

Saat ini, sambungnya, dari 2-3 hektare perkebunan sawit rakyat menghasilkan 8-12 ton. Namun, 54 persen perkebunan sawit dikuasai oleh korporasi, sehingga harga jual yang diterima petani mandiri jauh lebih rendah dari perusahaan korporasi.

''Maka tentu hasil yang diterima petani jauh lebih rendah,'' kata dia.

Untuk itu, pemerintah mendorong menaikkan anggaran dari Rp25 juta per hektare menjadi Rp30 juta per hektare pada program ini.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ekonomi, Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/