Home  /  Berita  /  Politik

Jazilul Fawaid: Tingginya Dukungan Masyarakat, Modal Pemerintah Pulihkan Ekonomi

Jazilul Fawaid: Tingginya Dukungan Masyarakat, Modal Pemerintah Pulihkan Ekonomi
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid. (istimewa)
Senin, 15 Juni 2020 19:46 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Masih tingginya angka positif Covid-19 yang menjangkit masyarakat hingga saat ini, menurut Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid adalah tantangan pemerintah dalam proses menjalankan pembangunan ekonomi.

Meski demikian, pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mendorong pemerintah tetap optimis. Pemerintah kata Dia, mempunyai landasan melakukan program pembangunan dalam masa pandemi covid-19 dengan mengacu pada Perpu Covid-19.

"Dengan perpu itu pemerintah bisa leluasa mengambil kebijakan apapun," ujar Jazilul Fawaid, Senin (15/6/2020) Di Jakarta.

Dengan aturan hukum yang ada, politisi dari PKB itu mendesak pemerintah segera bergerak memulihkan perekonomi nasional. "Apalagi pemerintah telah menganggarkan sekitar 492 triliun untuk mengembalikan kondisi ekonomi yang terdampak Covid-19," ungkapnya.

Jazilul Fawaid juga mengingatkan, agar pemerintah tidak perlu risau dengan masalah-masalah politik yang ada sebab menurut Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu pemerintah mempunyai modal besar berupa dukungan masyarakat. "Tingginya optimisme masyarakat menjadi modal pemerintah untuk berkerja lebih keras, cepat dan terencana dalam pemulihan ekonomi," paparnya.

Tingginya dukungan masyarakat kepada pemerintah dalam proses pembangunan ekonomi diungkapkan Jazilul Fawaid, dengan mengacu pada hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring (IDM).

Dari survei yang dilakukan, masyarakat sangat optimis terhadap apa yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi dampak pandemic covid-19. "Jawaban responden sebesar 94,9 persen masyarakat sangat optimis. Masyarakat memperkirakan perekonomian akan pulih pada enam bulan mendatang," paparnya.

Survei IDM dan keyakinan masyarakat menurut Jazilul Fawaid menepis prediksi dari World Bank, IMF, serta lembaga Ekonomi yang menyatakan ekonomi Indonesia akan bertumbuh di 0 persen atau minus. "Prediksi seperti itu tidak akan terjadi," paparnya.

Untuk itulah dirinya meminta agar Presiden Joko Widodo menghidupkan mesin-mesin ekonomi dengan membuka sektor-sektor usaha yang selama ini ditutup akibat kebijakan PSBB. "Keberhasilannya tergantung ketepatan dan kecepatan action pemerintah di lapangan," tuturnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77