https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Politik

Gelora: Kaum Perempuan Bisa Pimpin Gelombang Solidaritas 2020 Lawan Covid-19

Gelora: Kaum Perempuan Bisa Pimpin Gelombang Solidaritas 2020 Lawan Covid-19
Rabu, 10 Juni 2020 21:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, kaum perempuan memegang peranan penting dalam gelombang solidaritas 2020.

Perempuan mengetahui betul bagaimana menanggapi persoalan Covid dari perspektif agama maupun keluarga, sebelum ditemukan vaksin virus Corona. Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat zoominari bersama Perempuan Sumatera: Gerakan Solidaritas menghadapi Covid-19, Selasa (9/6/2020).

"Gelombang Solidaritas 2020 ini sebenarnya ikhtiar bagaimana melihat persoalan kekinian Covid-19 secara komprehensif, karena penyelesaiannya tidak bisa lagi secara rasional, harus ada perspektif agamanya," kata Fahri lebih lanjut .

Menurut Fahri , saat ini terjadi perdebatan antara scientific dengan agama, ternyata scientific atau ilmu pengetahuan belum bisa menyelesaikan masalah pokok , dengan belum ditemukannya vaksin untuk mengatasi virus ini.

"Jadi kaum scientific saat ini sedang digugat, maka untuk menyelesaikannya sebagai bangsa beragama dengan perspektif agama dan ketuhanan," katanya.

Fahri mengatakan pandemi Covid-19 ini menyerang personal, bukan negara sehingga semua pihak , negara maupun ilmuwan terlihat ‘gelagapan’ tidak menduga sebelumnya.

"Kalau yang diserang negara analoginya seperti bumi diserang oleh ‘alien’, semua negara sudah menyiapkan terutama Amerika Serikat. Nah, yang diserang sekarang ini personal atau individu," ucap Fahri

Disinilah diperlukan gelombang solidaritas yang muaranya dimulai dari diri sendiri untuk membangun optimisme dalam menjaga imunitas tubuh, sebelum ditemukan vaksinnya.

"Perbaiki gaya hidup , membersihkan diri maupun lingkungan sekitar. Sebenarnya hal itu sudah diajarkan dalam Islam dengan cara berwudhu, dimana hidung harus dibersihkan karena disitulah tempat bersarangnya berbagai macam virus. Kebersihan itu sebagian dari iman," kata mantan Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 ini.

Saat ini dalam kehidupan new normal yang akan dijalankan, lperlu menerapkan standar-standar higienis, menjaga kebersihan dan menghentikan upaya perusakan lingkungan, lanjutnya.

Sebab, bukan mustahil munculnya virus Corona dipicu adanya kerusakan lingkungan. "Di kampung saya di Sumbawa dahulu , airnya bersih bisa diminum, sekarang mau dibuat mandi saja susah seperti Sungai Ciliwung. Semua rusak, sungai, laut dan hutan," paparnya prihatin.

Dalam upaya ini, lanjutnya, perempuan lebih bisa diandalkan daripada laki-laki. Perempuan bisa memberdayakan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat agar menerapkan protokol imunitas melalui gerakan gelombang solidaritas 20200.

"Covid-19 membuat negara seperti tidak berdaya, kehilangan akal, masyarakatnya dibuat nrimo (menerima), agama seperti dinonaktifkan. Melalui gelombang solidaritas ini, peran besar perempuan diperlukan untuk mengajak seluruh akal kolektif bangsa untuk melakukan perubahan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/