Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
24 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
18 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Padang

Cabai dan Tiket Pesawat Penyumbang Deflasi di Padang Selama April 2020

Cabai dan Tiket Pesawat Penyumbang Deflasi di Padang Selama April 2020
Pedagang cabai merah di Pasar Raya Padang. (Laila Syafarud/Antara)
Senin, 04 Mei 2020 19:42 WIB
PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat penurunan harga cabai merah dan tiket pesawat menjadi penyumbang deflasi di Kota Padang pada April 2020.

"Di tengah pandemi COVID-19, pada April 2020 Padang mengalami deflasi 0,47 persen andil terbesar karena penurunan harga cabai merah dan tiket pesawat," kata Kepala BPS Sumbar Pitono di Padang, Senin (4/5/2020)..

Menurut dia, harga komoditas lain penyumbang deflasi di Padang pada April 2020 yaitu daging ayam ras, biaya pulsa ponsel, ayam hidup, ikan cakalang, ikan kerapu, cabai rawit, ikan kakap merah, dan ikan tongkol.

Sebaliknya pada April 2020 sejumlah komoditas mengalami penaikan harga yang menjadi penyumbang inflasi yaitu bawang merah, emas perhiasan, tarif kendaraan daring, udang basah, jengkol, jeruk, ikan nila, gula pasir, dan ikan lele.

Dari 24 kota di Sumatera sebanyak 20 kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,43 persen dan terendah di Padang Sidempuan 0,04 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,92 persen, dan terendah di Banda Aceh 0,08 persen.

Kota Padang menduduki peringkat lima dari semua kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan secara nasional menduduki urutan ketujuh dari semua kota yang mengalami deflasi di Tanah Air.

Sebelumnya Pemerintah Kota Padang memastikan stok pangan mencukupi selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung pada 22 April hingga 5 Mei 2020.

"Berdasarkan pantauan saat ini untuk beras terdapat empat ribu ton stok beras tersebar di 139 mesin penggilingan, dan ini di luar stok yang dimiliki Bulog" kata Pelaksana Tugas Dinas Pangan Kota Padang Guswardi.

Oleh sebab itu ia menyerukan kepada masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan stok bahan pangan karena persediaan mencukupi.

Ia menyampaikan selama ini Sumatera Barat mengalami surplus bahan pangan sehingga ada yang dikirim ke luar Sumbar.

Memang yang jadi persoalan saat ini adalah penurunan daya beli, akan tetapi jika bantuan sosial turun masyarakat akan tertolong untuk memenuhi kebutuhan pangan, katanya.

Sementara untuk stok pangan lainnya seperti gula, minyak goreng dan lainnya stoknya juga mencukupi.

Sejalan dengan itu Kepala Bank Indonesia perwakilan Sumbar Wahyu Purnama menyampaikan pada saat ini inflasi relatif terkendali di Sumatera Barat.

"Salah satunya disebabkan karena persediaan pangan mencukupi apalagi saat ini sedang musim panen," katanya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Ekonomi, Sumatera Barat, Padang
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/