Home  /  Berita  /  Politik

Anggota DPRD Rohul Ngamuk Diberi Sembako Isi 3 Sendok Beras dan Tiga Butir Telur Puyuh

Minggu, 03 Mei 2020 22:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKANBARU - Merasa dihina dan dilecehkan, Anggota DPRD Rokan Hulu Riau, membanting paket sembako yang berisikan tiga sendok beras dan tiga butir telur puyuh.

Kejadian itu sempat viral melalui video pendek di Media Sosial (Medsos).

Berdasarkan informasi yang diterima GoNews.co, kejadian ini berawal dari kritikan sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Persatuan Masyarakat Indonesia (PMI) Perjuangan Kabupaten Rokan Hulu.

Mereka mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Rokan Hulu pada Kamis (30/4/2020), dengan tujuan untuk mengingatkan wakil rakyat dan Bupati Rokan Hulu yang dianggap tidak becus dalam penanganan Covid-19.

"Kami datang ke Rumah Rakyat, tujuannya untuk mengkritik lambannya penanganan Covid-19 di Rokan Hulu. Namun kritikan kami berupa sumbangan ke wakil rakyat malah dituding sebagai bentuk pelecehan," ujar Koordiantor aksi, Umri Hasibuan, Minggu (3/5/2020).

Ia mengaku heran, kenapa wakil rakyat itu seakan alergi dikritik. "Mereka mungkin lupa, bisa duduk di kursi empuk DPRD berkat dukungan masyarakat juga. Terus apa fungsi mereka sebagai wakil rakyat," tegasnya.

Persatuan Masyarakat Indonesia (PMI) Perjuangan Rokan Hulu yang dipimpin Umri Hasibuan itu beranggapan Pemkab Rohul tidak sigap dalam menangani Covid-19.

Padahal kata dia, Pemkab Rohul sudah mencairkan anggaran penanganan covid-19 tahap pertama sebesar Rp12,6 miliar.

"Anggaran yang disiapkan sudah ada. Statemen Bupati Rohul Sukiman di media juga sudah disampaikan, bahwa anggaran miliaran itu untuk membantu kesulitan masyarakat,. Tapi mana? Sampai saat ini, masyarakat masih kesulitan dan bertanya, mana bantuan dari pemerintah untuk kami masyarakat. Jangan-jangan, uang miliaran itu cuma sekedar omongan saja," tukasnya.

Untuk diketahui, wakil rakyat yang sempat ngamuk dan marah-marah tersebut adalah Anggota DPRD Rokan Hulu dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Syahril Topan.

Ia marah lantaran diberi bantuan yang dilabeli tulisan 'Biaya Anggaran Rp12,6 M (Tanpa Mark Up). Paket berisi beras dan telur puyuh itu, juga ditulis 'Dari Anggaran Dapur Rakyat Jangan Rebutan, Malu Kita'.

"Ini pelecehan, saya saja keluarkan bantuan beras ber ton-ton pakai anggaran pribadi saya," teriak Topan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Rohul itu, sambil membanting paket sembako itu.

Melihat aksi itu PMI Perjuangan Rohul mengaku tidak gentar. Bahkan pihaknya akan melanjutkan aksinya jika aspirasi mereka tetap tidak diindahkan.

"Kita akan lanjutkan sampai ada kejelasan mengenai penggunaan anggaran itu, kami akan datang lagi ke DPRD Rohul," tegasnya.

Sejatinya, tidak hanya Syahril Topan, tapi PMI Perjuangan juga membrikan paket serupa ke 45 orang anggota legislatif, kemudian Bupati Rokan Hulu Sukiman dan Sekda Abdul Haris yang dititipkan melalui Sekwan DPRD Budhia Kasino.

Selain beras dan telur puyuh, PMI Perjuangan juga memberikan masker satu helai, dan mie instan satu bungkus sebagai bentuk kritik dan sindiran atas lambannya kinerja pemerintah termasuk legislatif dalam melakukan penanganan covid-19 di Rokan Hulu.***

Kategori:Peristiwa, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/