Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
5 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
60 menit yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Padang Pariaman

Pemerintah Nagari Sikucur Timur Upayakan Keluarga yang Tinggal di Bekas Kandang Kambing Masuk BDT Warga Miskin

Pemerintah Nagari Sikucur Timur Upayakan Keluarga yang Tinggal di Bekas Kandang Kambing Masuk BDT Warga Miskin
Anggota DRPD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar dari Fraksi PAN Dedi Salim (kiri) menyerahkan sembako kepada keluarga miskin yang tinggal di rumah bekas kandang kambing. (Aadiyat MS/Antara)
Minggu, 26 April 2020 20:57 WIB
PARIT MALINTANG - Pemerintah Nagari Sikucur Timur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengupayakan keluarga miskin yang tinggal di rumah tua bekas kandang kambing di daerah itu masuk ke dalam basis data terpadu (BDT) warga miskin.

''Datanya sudah kami terima dan akan kami masukkan dalam daftar yang diusulkan," kata Sekretaris Nagari Sikucur Timur Hendra Putra di V Koto Kampung Dalam, Minggu (26/4/2020).

Menurutnya, keluarga tersebut berhak masuk ke dalam BDT warga miskin dan mendapatkan bantuan dari pemerintah guna meringankan beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun ia mengeluhkan data BDT warga miskin di daerah itu tidak sesuai dengan yang ada di lapangan karena menurutnya data yang digunakan oleh pemerintah kabupaten maupun pusat masih pada data 2011 padahal pihaknya selalu memberikan data terbaru.

"Sehingga orang sudah meninggal namanya masih keluar sedangkan data keluarga miskin baru yang kami masukkan tidak keluar," tambahnya.

Rumah tua bekas kandang kambing yang dihuni keluarga tersebut masih terlihat lantai dibuat renggang agar kotoran ternak bisa langsung jatuh ke tanah sedangkan kondisi kayu rumah itu sudah lapuk serta tiangnya bergeser dari pondasi.

Karena rumah yang dihuninya pernah digunakan untuk kandang kambing maka hingga sekarang di bawah bangunan itu masih terlihat kontoran ternak tersebut.

Sementara itu, warga yang tinggal di rumah tersebut Delmiwati mengatakan sebelumnya ia dan keluarganya berasal dari Bukittinggi dan pindah ke Padang Pariaman sekitar tiga tahun.

Namun pengurusan kartu keluarga menjadi warga Kabupaten Padang Pariaman sekitar pertengahan 2019 sehingga dia bersama suami dan empat orang anaknya telah menjadi warga daerah itu.

"Sebelum pindah ke rumah ini kami menghuni sebuah rumah warga secara gratis namun karena pemiliknya pulang kampung maka terpaksa kami pindah dan tinggal di sini," katanya.

Ia mengatakan pekerjaan suaminya yang hanya sebagai kuli harian tidak sanggup mengontrak rumah yang layak sehingga rumah tua tersebut menjadi pilihan meski harus membersihkannya dengan tenaga lebih.

"Butuh beberapa hari kami membersihkannya namun bau kambingnya masih aja ada," ujar dia.

Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dari Fraksi PAN Dedi Salim mengatakan dirinya telah mengunjungi keluarga tersebut pada Jumat (24/4) setelah mendengar yang bersangkutan tinggal di rumah yang pernah dijadikan kandang kambing.

Kedatangannya ke keluarga tersebut untuk memberikan bantuan sembako dalam program yang dibuatnya yaitu Ramadhan Berbagi yang sasarannya untuk warga-warga yang tidak mampu sehingga dapat menjalankan ibadah puasa seperti umat muslim pada umumnya.

"Jadi setiap hari selama bulan Ramadhan saya akan mengunjungi rumah warga miskin untuk memberikan sembako," kata dia.

Ia menyarankan pendataan warga miskin di Padang Pariaman untuk diperioritaskan diberikan bantuan harus dilakukan setiap tahun karena perubahan bisa saja terjadi dalam rentang waktu tersebut.

Ia mengatakan jika keluarga tersebut bisa menyediakan lahan untuk pembangunan rumah maka dirinya akan membangunkan rumah untuk keluarga itu melalui dana pokok pikiransebagai anggota dewan pada 2021. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Padang Pariaman, Sumatera Barat, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/