Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
7 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
7 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
3
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
7 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
7 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
6 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
6
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
6 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fraksi Rakyat Indonesia Bicara soal Teror di Tengah Pandemi

Fraksi Rakyat Indonesia Bicara soal Teror di Tengah Pandemi
Fraksi Rakyat Indonesia saat menggelar konferensi pers terkait Bedah Pasal RUU Ciptaker di kantor WALHI, beberapa waktu lalu. (Gambar: Dok. WALHI)
Minggu, 26 April 2020 17:12 WIB
JAKARTA - Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) negara segera menghentikan teror terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid-19 karena teror menunjukkan kemunduran demokrasi.

Bentuk teror disebut semakin beragam. Tak hanya lewat intimidasi atau kedatangan aparat ke lokasi kegiatan langsung, tapi juga peretasan atau percobaan peretasan gawai dan aplikasi pesan.

"Setidaknya terdapat empat pola, yaitu intimidasi, peretasan, kriminalisasi, dan pengawasan," kata Aktifis FRI, Wahyu A. Perdana dalam siaran pers, Minggu (26/4/2020).

FRI mencatat sejak Februari 2020 terjadi beberapa pola untuk memberangus suara kritis publik. Diantaranya; Intimidasi terhadap gerakan menolak Rancangan Undang-Undang Omnibus Law dan protes penanganan Covid-19; Peretasan terhadap Fajar (Ketua BEM UI), Azhar, Merah Johansyah (Jatam), dan Syahdan Husein (Gejayan Memanggil); Percobaan peretasan akun Twitter Koordinator Jarigan Desa Kita R Sumakto @DesaKita2 dan akun Facebook seorang jurnalis, Mawa Kresna; Kriminalisasi terhadap pegiat Aksi Kamisan Malang, peneliti independen kebijakan publik Ravio Patra, dan 3 pemuda yang aktif dalam gerakan berbasis edukasi dan solidaritas di Tangerang; Pengawasan aktivitas oleh Polri dan orang tak dikenal pada Solidaritas Pangan Yogyakarta dan LBH Medan.

"Pemerintah segera mengevaluasi Polri dan pihak-pihak yang seharusnya menjaga keamanan masyarakat," kata Wahyu.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Politik, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/