Home  /  Berita  /  Nasional

Ada Apa Ya? Tiba-tiba Prabowo Minta Kadernya Siapkan Lumbung Pangan Sendiri

Ada Apa Ya? Tiba-tiba Prabowo Minta Kadernya Siapkan Lumbung Pangan Sendiri
Minggu, 26 April 2020 02:24 WIB
JAKARTA - Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengeluarkan video yang meminta kader-kader Gerindra mempersiapkan lumbung pangan masing-masing. Video tersebut tersebar di media sosial maupun Whatsapp.

Dalam video itu, awalnya Prabowo bicara soal kerukunan nasional, yang mendorongnya masuk ke kabinet. Pada bagian akhir video, Prabowo meminta kader Partai Gerindra untuk menyiapkan lumbung pangan sendiri dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami tanaman pangan.

Prabowo meminta kader Partai Gerindra untuk mengorganisasi mereka yang lemah, minimal kader dan keluarganya. "Buatlah tanaman-tanaman pangan yang berguna untuk kepentingan. Gunakan setiap lahan yang bisa digunakan. Tanamlah tanaman pangan untuk saudara sendiri. Supaya di saat yang susah, mungkin terdapat kekurangan persediaan (pangan), kalian tidak panik karena punya lumbung-lumbung sendiri,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, saatnya kader Partai Gerindra menggunakan organisasi, kelompok-kelompok, serta koperasi yang sudah dibentuk untuk menjamin ketersediaan pangan, minimal untuk keluarga sendiri dan kalau memungkinkan membantu masyarakat sekelilingnya. Prabowo menyebut perjuangan ideologi Partai Gerindra, yang menginginkan swasembada pangan, energi, dan obat terbukti benar. Prabowo meminta hal itu harus diwujudkan.

“Sekarang kita bagian dari pemerintah. Kita harus bahu-membahu bersama pemerintah dan partai-partai lain, bersama elemen masyarakat lain. Jangan cari titik-titik perbedaan. Kita cari titik-titik kebersamaan. Jangan mencari kekurangan dan kesalahan,” ungkap Prabowo dalam video yang berdurasi hampir 3 menit tersebut.

Prabowo mengatakan, dalam keadaan sulit, jangan berharap negara lain akan membantu. “Kita harus menggali kekuatan kita sendiri,” ungkapnya.

Pada pengujung pidatonya, Prabowo meminta kader Partai Gerindra percaya pada pimpinan negara maupun pimpinan partai. Ia juga menekankan kembali agar kader Partai Gerindra menyiapkan lumbung pangan masing-masing.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad juga mengingatkan akan pentingnya ketahanan pangan.

Ia mengingatkan, agar pemerintah memperkuat ketahanan pangan rumah tangga di tengah pandemi Corona/Covid-19, guna mencegah terjadinya krisis ekonomi dan politik.

"Untuk itu bagaimana kebijakan realokasi APBN secara prioritas dapat memperkuat ketahanan pangan rumah tangga miskin ini, dan menyelamatkan yang berada di atas garis kemiskinan," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima GoNews.co, Rabu (22/04/2020).

Krisis ekonomi, dijelaskan Fadel, didahului krisis pangan. Pengalaman pahit masa lalu itu, "jangan sampai terulang di era reformasi karena cost politiknya sangat mahal,".

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu juga mengingatkan tentang pengalaman Uni Soviet yang bubar tahun 1992. Menurutnya, mereka bubar bukan karena rudal, tapi karena glasnost dan perestroika.

Galsanost dan Prestroika ini merupakan kebijakan yg dilakukan oleh pemerintahan Mikail Gorbachev pada pertengahan 1980-1981. Kebijakan ini meliputi keterbukaan dalam semua bidang di Instusi pemerinahan Uni Soviet termasuk kebebasan informasi. Dan dikuti dengan kebijakan perestroika yaitu reformasi bidang politik dan ekonomi yang dimulai Juni 1987.

"Kebijakan ini gagal, karena di Soviet terjadi krisis Pangan, sebagian besar ladang gandumnya terserang penyakit bakteri blast dan gagal panen, sehingga rakyat kesulitan pangan dan terjadi antrean untuk medapatkannya. Akibatnya terjadi krisis ekonomi yang diikuti dengan krisis politik yang berakhir bubarnya Uni Soviet," katanya.

Menurutnya, ketahanan pangan suatu negara sangat penting, karena terkait dengan dimensi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya dan Pertahanan Keamanan. Sesuai dengan Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pangan, kata Fadel, "produksi dalam negeri harus diutamakan,".

"Itu artinya bagaimana dari sisi penyediaan atau produksi dalam negeri kita meneyelamatkan rumah tangga petani sebagai produsen pangan, aspek distribusi (transportasi) tidak terlalu jauh, dan konsmusi terjangkau atau dengan harga yang layak," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Republika.co.id dan GoNews.co
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, Nasional, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/