Home  /  Berita  /  Politik

Ada Pesan Seruan Penjarahan Nasional 30 April, HP Ravio Patra Diduga Diretas Sebelum Diciduk

Ada Pesan Seruan Penjarahan Nasional 30 April, HP Ravio Patra Diduga Diretas Sebelum Diciduk
Kamis, 23 April 2020 18:32 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua YLBHI Era Purnamasari mengaku, pihaknya sedang mencari keberadaan aktifis Ravio Patra yang ditangkap polisi. Ravio ditangkap karena diduga dituduhkan melakukan provokasi kerusuhan.

"Belum (bertemu Ravio), kita lagi mencari tahu ini sampai sekarang belum jelas keberadaannya dimana. Kita udah ngecek ke Polda dan enggak ada dia di Polda. Jadi kita juga kebingungan ini," kata Era saat dihubungi, Jakarta, Kamis (23/4).

Ia mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti siapa yang menangkap Ravio dan kenapa Ravio ditangkap serta kondisi Ravio sekarang ini.

"Enggak ada (di Polda), ini kawan-kawan sudah di Polda sekitar 4 orang. Ini lagi masih dicari keberadaannya dia dimana, dia ditangkap, siapa yang tangkap dan kemudian ditangkapnya kenapa. Jadi kita belum tahu," ungkapnya.

"(Kondisinya belum tahu) Betul, kita belum bisa ketemu dia, belum tahu keberadaannya dimana," ucapnya.

Sambil mencari keberadaan Ravio di Polda Metro Jaya, pihaknya juga berusaha untuk mencari keberadaan aktivis itu di Mabes Polri.

"Sekarang kita masih di Polda dan berupaya coba kontak ke Mabes. Dan mungkin nanti, sebentar lagi kalau ada perkembangan nanti diinfo lagi," ujarnya.

HP Diretas Sebelum Diciduk

Sebelumnya, Direktur Eksekutif SAFEnet dalam keterangan Damar Juniarto, menjelaskan, penangkapan itu tak lama setelah handphone Ravio Patra diretas oleh orang tidak dikenal. Dia menyampaikan peretas menyebarkan pesan-pesan bermuatan provokasi. Adapun bunyinya pesan tersebut:

"KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR!AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH," kata Dama mengurai isi pesan peretas.

Damar mengatakan, Ravio Patra lah yang bercerita langsung bahwa handphonenya diretas. "Ravio menunjukkan pesan ketika mencoba menghidupkan WA, muncul tulisan: 'You've registered your number on another phone' Dicek ke pesan inbox SMS, ada permintaan pengiriman OTP," ujar Damar.

Damar menyarankan Ravio melaporkan peristiwa ini ke Head of Security WhatsApp. Pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomor untuk bisa mengambil alih Whatsapp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio.

"Dikatakan memang terbukti ada pembobolan, karena OTP dikirim ke nomor Ravio, besar kemungkinan pembobol sudah bisa membaca semua pesan masuk lewat nomor tersebut," ucap dia.

Menurut Damar, motif penyebaran itu ingin menjebak Ravio sebagai salah satu yang akan membuat kerusuhan. "Saya minta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti. Agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut," ucap dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/