Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
16 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
5 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
5 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Diciptakan Seniman Tari Tradisional, Beginilah Tarian Penghormatan kepada Para Korban Pandemi Covid-19

Diciptakan Seniman Tari Tradisional, Beginilah Tarian Penghormatan kepada Para Korban Pandemi Covid-19
Seniman Yoyok Bambang Priyambodo saat menampilkan sebuah tarian yang diciptakannya untuk menghormati para korban pandemi Covid-19. (HO-Dokumentasi Pribadi/Antara)
Rabu, 22 April 2020 09:31 WIB
SEMARANG - Salah seorang seniman tari tradisional dari Kota Semarang, Jawa Tengah, Yoyok Bambang Priyambodo, menciptakan sebuah tarian baru sebagai bentuk penghormatan kepada para korban pandemi Covid-19.

"Selain penghormatan, tarian juga sebagai bentuk doa kami, kepada yang meninggal, baik korban maupun tenaga medis, yang masih sakit, dan kepada keluarga yang ditinggalkan akibat pandemi Covid-19," katanya di Semarang, Rabu (22/4/2020).

Dalam menciptakan tarian tersebut, pengasuh Sanggar Greget ini berkolaborasi dengan dua penari senior asal Kota Surakarta, yakni Djarot B. Darsono dan Eko Supendi.

"Kami lakukan secara 'online', baik latihan maupun penciptaan karya yang kemudian kami rekam masing-masing dan kami satukan," ujarnya.

Dirinya mengaku sangat prihatin dengan kondisi saat ini dan menyebut pandemi Covid-19 memberikan peringatan yang cukup keras kepada semua umat manusia untuk saling membantu.

Menurut dia, para korban pandemi Covid-19 ini harus diperlakukan secara baik, serta jangan sampai ada penolakan pemakaman jenazah.

"Kami menyikapi banyak korban yang tumbang, bukan hanya pasien, namun juga tenaga medis. Ini sangat miris bagi saya pribadi sampai ada terjadi penolakan sehingga kita perlu tetap berpasrah kepada Tuhan, namun tidak menghilangkan semangat gotong royong dan humanis kita," katanya.

Dalam penyajian karyanya, Yoyok menyebut berdapat banyak simbol yang menggambarkan kondisi saat ini, mulai dari jeritan tangis, kesakitan, keluarga yang berduka, berdoa kepada Tuhan, menerima dan bersyukur, hingga semangat dalam berkarya.

"Hingga pada akhirnya kita melangkah berperang melawan sesuatu yang tidak kelihatan, namun harus disikapi dengan kepercayaan diri untuk menang. Serta harapan dan doa, 'pagebluk' segera berakhir," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tarian ini merupakan lanjutan dari karya kolaborasi yang pertama.

"Yang pertama sudah kami luncurkan di media sosial dan Youtube, kemudian kami susulkan karya yang kedua ini dengan harapan melalui karya ini banyak masyarakat yang menerima semangat dan inspirasi kami," kata Yoyok. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:Antara
Kategori:Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/