Home  /  Berita  /  Peristiwa

Memicu Kontroversi di Masyarakat, Pengamat Minta PSBB Dikaji Kembali

Memicu Kontroversi di Masyarakat, Pengamat Minta PSBB Dikaji Kembali
Ilustrasi.
Senin, 20 April 2020 21:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Belum lama ini video viral petugas memberhentikan pengendara sepeda motor yang membonceng temannya dan menyuruhnya naik angkot. Kejadian ini pun menuai kontroversi dari berbagai pihak.

Pengamat kebijakan publik M. Danial Bangu menilai nampak nyata terlihat ada kekeliruan, dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) setelah diterapkan.

"Ketika terlihat, jadi bisa kita menilai bagaimana reaksi masyarakat, lebih banyak masyarakat yang keberatan, dan aneh. Sebab yang diberhentikan tidak mungkin semua satu alamat. Mereka berangkat berboncengan untuk bekerja, atau keperluan lain," ujar Danial di Jakarta, Senin (20/4/2020).

Dia menjelaskan, dalam video viral tersebut polisi memberhentikan orang yang berboncengan, kemudian disuruh naik angkot yang isinya juga ada para penumpang lain. "Disuruh naik angkota, tidak duduk berjauhan, bagaimana angkot saat penuh? Apakah jamin penumpang di Angkot lebih aman dari virus? Apakah supir angkot juga akan menolak penumpang? PSBB seharusnya dikaji kembali," tuturnya.

Lebih lanjut Danial menjelaskan, kondisi masyarakat yang harus tetap keluar karena terpaksa harus bekerja mencari nafkah keluarga, seharusnya tidak bisa dicegah. Sebab kata Dia, dalam kondisi seperti ini tidak mungkin pemerintah mau mengeluarkan anggaran bagi Masyarakat yang diminta berdiam diri "Di Rumah Saja".

"Kalau bisa petugas itu mending dikasih alat saja, seperti thermo gun, dicek apakah orang-orang yang diberhentikan di jalanan itu ada tanda-tanda mengidap Covid-19, bukan malah diberhentikan lantas disuruh naik angkot yang ada penumpangnya. Sehingga wajar ada kontroversi di tengah masyarakat. Karena menurut saya, angkot itu belum tentu steril dan para penumpangnya kita juga tidak tahu jangan-jangan ada juga orang yang berstatus dalam pengawasan," ujar Danial.

Dia menambahkan, aksi kriminal pun kerap terjadi di angkutan umum. "Apakah ada jaminan nanti, angkutan umum, sepeti angkot, kereta api, bus, ikut diawasi? Ini mengingat ada banyak narapidana dibebaskan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/