Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Politik

Lestari Moerdijat Ingatkan Pemerintah Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Lestari Moerdijat Ingatkan Pemerintah Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (Foto: Ist./MPR RI)
Jum'at, 17 April 2020 00:21 WIB
JAKARTA - Pandemi Corona/Covid-19 diharap tak membuat pemerintah luput mewaspadai lonjakan kasus Demam Berdarah. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, menyusul peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kata Lestari, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai Selasa, 14 April 2020, mencapai 41.883 kasus. Angka ini lebih tinggi ketimbang total kasus tahun lalu yang sebanyak 40.425 orang.

"Saya memahami, pemerintah saat ini memang dihadapkan pada persoalan kesehatan yang rumit dan berat terkait dengan wabah Covid-19, namun tren naiknya jumlah kasus DBD juga jangan diabaikan," kata Lestari di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Apalagi melihat jumlah orang meninggal akibat DBD yang juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Berdasarkan data di Kemenkes, jumlah korban meninggal hingga 14 April 2020 mencapai 266 orang atau hampir mendekati jumlah korban meninggal sepanjang 2019 yang sebanyak 354 orang.

"Ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah perlu kembali mengingatkan masyarakat dan aparat kesehatan di daerah untuk mencegah, mewaspadai, dan menanggulangi DBD ini. Kita tidak ingin rakyat menjadi korban," tukasnya.

Lestarie juga mengingatkan soal keterbatasan daya tampung rumah sakit. Di masa pergantian musim ini, ujarnya, selain wabah Covid-19, potensi peningkatan penyakit lainnya seperti DBD, juga tinggi. Sehingga kondisi rumah sakit saat ini penuh sesak dengan pasien.

Akibatnya bila kondisi pasien dinilai tidak parah sekali, tambah Rerie, dokter enggan merawat inap pasien non-korona di rumah sakit karena khawatir terpapar Covid-19.

"Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 tetap perlu memperhatikan aspek perlindungan bagi pasien yang bukan terpapar Covid-19. Perlu betul-betul dipikirkan jangan sampai rumah sakit, baik yang rujukan ataupun non-rujukan, memiliki peran ganda yang membuat masyarakat enggan berobat," ujarnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, Kesehatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/