Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
2
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
24 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
3
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
23 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Berhasil Pulang dari China, Mahasiswa Ini Cerita Dampak Virus Corona

Berhasil Pulang dari China, Mahasiswa Ini Cerita Dampak Virus Corona
Rabu, 29 Januari 2020 20:05 WIB
JAKARTA - Para Mahasiswa Indonesia yang terisolasi di Negara China berharap agar pemerintah membantu mempermudah kepulangan mereka ke tanah air. Itu setelah sebaran virus corona semakin meluas dan korban meninggal terus berjatuhan.

Itu disampaikan Virliana Yuniar (20), mahasiswi Fuzhou University yang berhasil pulang ke Indonesia.Virli mengatakan saat ini banyak rekannya di China yang berharap bisa pulang ke Indonesia secepat mungkin.

Ditemui di rumahnya di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Virli mengaku saat ini yang dibutuhkan rekannya di China bukanlah bantuan makanan atau pun uang. Namun bantuan pemerintah untuk memulangkan mereka ke tanah air.

"Kalau makanan para mahasiswa masih bisa dicari, uang pun rata-rata mereka sudah ada. Hanya saja untuk akses pulang ke tanah air, itu yang sangat sulit," ujar Virli, Rabu (29/1/2020).

Putri pasangan Muhammad Erjik dan Purwati itu menjelaskan rekan-rekannya sesama mahasiswa asal Indonesia yang masih berada di China ada sekitar 94 orang. Dan mahasiswa asal Probolinggo sendiri sekitar 7 orang. Seluruhnya tersebar di sejumlah universitas yang ada di China.

Virly menambahkan tempat tinggalnya berada di Kota Fuzhou, Fujian yang jaraknya cukup jauh dari Kota Wuhan, daerah yang virus corona pertama kali muncul. Atau jika ditempuh dengan kereta cepat, membutuhkan waktu sekitar 13 jam.

Sementara Muhammad Erjik mengaku demi memulangkan anaknya ke tanah air, ia harus menggunakan dana pribadi. Meski tidak tinggal di kawasan isolasi virus corona, proses pemulangan anaknya cukup sulit.

Setelah take off dari bandara Shanghai, Virli transit di Hongkong lalu transit di Malaysia dan menuju juanda. Selama perjalanan tersebut, anaknya harus menjalani 3 kali pemeriksaan kesehatan oleh petugas bandara.

"Setelah mendapatkan izin dari pihak kampus, saya sengaja pulangkan anak saya menggunakan dana pribadi. Dengan tujuan agar ia selamat dari sebaran virus Corona," kata Erjik.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:DETIK.COM
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77