Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
21 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
5
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
20 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
6
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
19 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ternyata, Penderita HIV/AIDS di Kota Padang Didominasi Kalangan Gay

Ternyata, Penderita HIV/AIDS di Kota Padang Didominasi Kalangan Gay
Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Padang, dr Feri Mulyani dalam acara diseminasi informasi di Balaikota Aia Pacah, Rabu (22/1/2020). (foto: syawal/hariansinggalang.co.id)
Kamis, 23 Januari 2020 09:07 WIB
PADANG- Penderita HIV dan AIDS di Kota Padang kebanyakan adalah dari kalangan ‘Lelaki Suka Lelaki’ (LSL) atau gay. Sedangkan di urutan kedua adalah pria berisiko tinggi (resti) tertular human immunodeficiency virus.
 

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Padang, dr Feri Mulyani dalam acara diseminasi informasi di Balaikota Aia Pacah, Rabu (22/1/2020).

Dikutip dari hariansinggalang.co.id, dr Feri Mulyani mengatakan, berdasarkan data yang ada di Kota Padang, pada tahun 2012 ada 51 kasus penderita HIV/AIDS, tahun 2013 dengan 164 kasus.

Sedangkan tahun 2014 ada 225 kasus, tahun 2015 terdapat 227 kasus, tahun 2016 dengan 300 kasus, dan tahun 2017 sebanyak 370 kasus. Di tahun 2018 adalah 447 kasus dan tahun 2019 tercatat 287 kasus.

Menyikapi hal itu, Dinas Kesehatan Kota Padang terus berusaha untuk melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan HiV/AIDS.

Di antaranya dengan membangun jejaring dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait, dengan program TOP melalui Layanan komprehensif berkesinambungan.

Feri Mulyani mengatakan, para orang tua harus bisa mengontrol perubahan perilaku pada anak-anaknya. Hal itu mengingat peranan keluarga, cukup efektif untuk melakukan pencegahan dini HIV/AIDS.

Dijelaskan, penularan HIV tersebut melalui hubungan seksual tak aman, tusukan jarum, percikan cairan tubuh pada mukosa dan transfusi darah.

Dikatakan Feri Mulyani, selama ini Pemko Padang sudah menyediakan 2 rumah sakit rujukan pengobatan HIV, yaitu RSUP Dr. M. Djamil dan Rumah Sakit Yos Sudarso. Sedangkan Puskesmas yang menjadi rujukan seperti Puskesmas Seberang Padang dan Puskesmas Bungus.

Pada tahun 2020 ini ditambah 2 rumah sakit rujukan lagi, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Rasyidin dan Semen Padang Hospital (SPH).

Lalu, Puskesmas rujukan ditambah 3 lagi, yaitu Puskesmas Andalas, Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Pauh.

Pada tahun 2019 penderita HIV/AIDS di Kota Padang tak ada yang meninggal dunia. Ditambahkan Feri Mulyani, Kota Padang menargetkan bebas dari HIV/AIDS pada tahun 2030 mendatang. (syawal)

Editor:arie rh
Sumber:hariansinggalang.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat, Padang
wwwwww