Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
23 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
2
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
3
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
4
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
23 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
5
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
Umum
22 jam yang lalu
Usher Menikah Diam-diam, Kejutkan Keluarga dan Fans
6
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Perkuat Pertahanan Negara, Presiden: Yang Pertama Teknologi Automatisasi

Perkuat Pertahanan Negara, Presiden: Yang Pertama Teknologi Automatisasi
Dok. PAB
Kamis, 23 Januari 2020 15:20 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Presiden Jokowi meminta penguatan teknologi pertahanan menjadi prioritas dan dikalkulasi secara cermat.

"Yang pertama teknologi automatisasi yang akan disertai pengembangan sistem senjata yang otonom. Sekali lagi, teknologi automatisasi yang akan disertai sistem pengembangan senjata yang otonom. Ke depan perkembangan dengan sangat pesat," kata Presiden dalam rapat pimpinan Kemhan-TNI-Polri di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Presiden, juga menyinggung, teknologi drone (pesawat nir awak) yang dipersenjatai hingga bisa mengejar tank, kendaraan militer, dan menghabisi dari jarak dekat maupun jarak jarak tertentu dengan tepat sasaran. Katanya, "Saya lihat peristiwa dalam 2 minggu, 3 minggu kemarin,".

Pembahasan terkait alutsista antara Presiden dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga sudah dilakukan. Presiden meminta adanya perencanaan kebijakan alusista yang tepat.

"Apakah pembelian ini berguna untuk 20, 30, 50 tahun yang akan datang? Harus dihitung, harus dikalkulasi secara detail," tandas Presiden.***

wwwwww