Banjir di Dharmasraya, Satu Bocah Meninggal, 327 Rumah Tergenang dan 300 Hektare Lahan Pertanian Rusak
Lahan pertanian yang mengalami kerusakan diperkirakan sekitar 300 hektare yang didominasi tanaman padi dan jagung.
"Banjir Dharmasraya yang melanda empat kecamatan menyebabkan 327 rumah terdampak, satu orang korban meninggal dunia dan 300 hektare lahan pertanian rusak," kata Kepala BPBD Dharmasraya, Eldison, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (16/12/2019).
Eldison mengatakan, terhitung sejak 13 Desember lalu, Pemkab Dharmasraya telah menetapkan status tanggap darurat hingga 19 Desember. "Pemkab menetapkan status tanggap darurat terhitung 13 Desember hingga 7 hari ke depan," kata Eldison.
Saat ini, pihaknya telah mensiagakan petugas, peralatan dan alat berat selama masa tanggap darurat. "Kami siagakan petugas. Perahu karet kita ada satu dan kita minta bantu dua buah ke provinsi. Kemudian alat berat ada di PU," jelas Eldison.
Sebelumnya diberitakan, banjir setinggi tiga meter di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menyebakan ratusan Kepala Keluarga (KK) terisolasi.
Tak hanya merendam rumah warga, banjir menyebabkan akses jalan lumpuh. Hujan deras yang mengguyur Dharmasraya sejak Kamis malam hingga Jumat menyebabkan empat kecamatan dilanda banjir.
Ada dua kecamatan yang terdampak paling parah, yaitu Kecamatan IX Koto dan Pulau Punjung. Selain Kecamatan IX Koto dan Pulau Punjung, banjir juga merendam Kecamatan Padang Laweh dan Timpeh. (kpc)
Editor | : | arie rh |
Sumber | : | kompas.com |
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat, Dharmasraya |