Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
3
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
4
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
5
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
Olahraga
21 jam yang lalu
Tekad Bangkit Super Elang Jawan Raih Tiga Poin
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
https://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tergelincir di Jembatan Bambu, Seorang Balita Tewas Terseret Banjir di Solok Selatan

Tergelincir di Jembatan Bambu, Seorang Balita Tewas Terseret Banjir di Solok Selatan
Banjir di Solok Selatan, Sumatera Barat. (foto: GATRA.com/Nella Marni)
Jum'at, 13 Desember 2019 20:43 WIB
PADANG- Derasnya arus sungai akibat hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) pada Jumat dini hari (13/12/2019) memakan korban jiwa. Seorang balita hanyut terbawa arus sungai saat menyeberangi jembatan bambu.
 

Dikutip dari Gatra.com, balita malang yang masih berusia empat tahun itu tergelincir karena licinnya jembatan bambu sehabis hujan deras mengguyur 'Nagari Saribu Rumah Gadang' semalam suntuk.

Meskipun warga berbondong-bondong datang menolong, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan, dan ia akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan menuju rumah sakit setempat.

"Hujan lebat mengakibatkan debit sungai menjadi besar. Akibatnya korban langsung hanyut. Korban dapat diselamatkan setelah 50 meter dari lokasi jatuh," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Solok Selatan, Rusdi Harmen saat dihubungi Gatra dari Padang, Jumat (13/12/2019).

Harmen mengatakan, tingginya intensitas hujan menghanyutkan sembilan rumah yang berada di pinggir sungai akibat luapan sungai. Selain itu, sekitar 1.000 unit rumah terdampak dengan ketinggian air masuk rumah dari 50-120 centimeter. Sedangkan jumlah korban jiwa yang terdampak sekitar 7.000 jiwa.

Belum selesai masa tanggap darurat kedua yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), banjir bandang kembali menghantam 'Nagari Seribu Rumah Gadang' pada Jumat pagi (13/12). Tiga kecamatan yang dihantam banjir bandang di Nagari Saribu Rumah Gadang diantaranya Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Pauh Duo.

Saat ini, korban banjir sudah melakukan evakuasi mandiri menuju daerah yang lebih tinggi dibantu oleh BPBD Solok Selatan. "Untuk jumlah korban terdampak hingga saat ini masih dalam pendataan pihaknya," katanya.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memprakirakan beberapa hari ke depan sejumlah daerah di provinsi Sumbar masih diguyur hujan dengan intesitas sedang hingga lebat.

"Desember merupakan puncak hujan di Sumbar. Kamis mengimbau masyarakat agar mewaspadai bencana hidrologi serta mengurangi kegiatan di luar rumah," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha. (gtr)

 

Editor:arie rh
Sumber:Gatra.com
Kategori:Solok Selatan, Sumatera Barat, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/