Home  /  Berita  /  GoNews Group

Akses Jalan Tertutup, Distribusi Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Solok Selatan Terkendala

Akses Jalan Tertutup, Distribusi Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Solok Selatan Terkendala
Kondisi jalan dan rumah warga Solok Selatan, Sumbar pasca bencana banjir dan longsor. ACT Kesulitan menyalurkan bantuan. (foto: dok. ACT Sumbar/Gatra.com)
Kamis, 28 November 2019 09:07 WIB
PADANG- Material bebatuan dan tumbangan pohon menutup akses jalan menuju Jorong (Dusun) Sapan Salak dan Manggis di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parit Gadang Diaeteh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) pasca bencana banjir dan longsor melanda daerah berjulukan 'Negeri Seribu Rumah Gadang' tersebut.
 

Terputusnya akses jalan menuju ke dua jorong itu mengakibatkannya menjadi terisolir, serta terhambatnya pengiriman bantuan, mulai dari tenaga relawan, pangan dan sandang ke daerah terdampak.

Dikutip dari Gatra.com, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat, Aan Saputra menyebutkan, ACT Sumbar masih kesulitan menyalurkan bantuan bahan makanan maupun tenaga relawan ke lokasi tersebut. Sementara mereka mulai kehabisan bahan makanan untuk bertahan hidup.

"Kami akan mengirimkan lagi relawan untuk membantu Satgas Bencana membersihkan material bebatuan dan membuka akses jalan," ujar Aan di Padang, Rabu (27/11/2019).

Dia mengatakan, laporan dari tim relawan ACT yang berada di lapangan, pembersihan jalan di Jorong Sapan Salak akan membutuhkan waktu cukup lama, dikarenakan material batu tergolong besar-besar, sementara alat berat hanyanya satu unit loader.

Memilukannya, akses menuju Jorong Manggis sangat bergantung pada ketersediaan dan keterbukaan akses di Jorong Sapan Salak. Hingga kini tim relawan gabungan masih mengevakuasi warga Jorong Sapan Salak yang bertahan di rumahnya, sebab lokasi tersebut merupakan daerah terdampak cukup parah.

Dalam sepekan ini Kabupaten Solok Selatan dilanda bencana banjir dan longsor sekaligus. Berawal dari banjir bandang pada Rabu malam (20/11/2019), hujan deras dengan intensitas tinggi hampir setiap hari mengguyur 'Negeri Seribu Rumah Gadang' dan berujungkan longsor disertai material bebatuan dan pohon tumbang menghantam pemukiman dan menutup akses warga.

Banjir dan longsor melanda 11 nagari di empat kecamatan. Di antaranya Nagari Pakan Rabaa Timur, Pakan Rabaa, Persiapan Batang Lolo di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Nagari Pasar Muara Labuh, Pasir Talang, Pasir Talang Selatan, Koto Baru, Bomas, Pulakek di Kecamatan Sungai Pagu. Kemudian Nagari Luak Kapau, Kecamatan Pauh Duo, Nagari Lubuk Gadang Barat Daya, Lubuk Gadang Selatan di Kecamatan Sangir. Sedikitnya 1.952 unit rumah terendam, dan 9.159 jiwa terdampak akibat bencana banjir dan longsor.

"Banjir juga menghayutkan tiga unit rumah, satu kendaraan roda empat, dan dua motor. Dua jorong atau dusun menjadi terisolir," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Ricki Amran.

Tercatat hingga Selasa (26/11), jumlah pengungsi yang masih bertahan di posko pengungsian akibat longsor sebanyak 330 jiwa. Tersebar di Nagari Sapan Salak sebanyak 100 orang, Air Batang berjumlah 60 orang, Sapan Batu sebanyak 70 orang. Nagari Pasir Panjang 70 orang, Balai Adat 30 orang. (gtr)

 

Editor:arie rh
Sumber:Gatra.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat, Solok Selatan
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/