Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
2
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
20 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
22 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
20 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
5
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
6
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
Umum
20 jam yang lalu
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Komisi II DPR Sepakat Evualuasi Pilkada Langsung, Ini Poin-poinnya

Komisi II DPR Sepakat Evualuasi Pilkada Langsung, Ini Poin-poinnya
Kamis, 14 November 2019 18:36 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Politisi Golkar yang Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tanjung menyatakan, pihaknya telah bersepakat untuk mengevuasi Pemilu-pemilu yang telah digelar di Indonesia pasa reformasi.

Tapi Ia merasa heran, karena wacana evaluasi yang berkembang di publik adalah pengembalian penyelenggaran Pilkada kepada DPRD.

"Karena kan bisa kalau kita melakukan evaluasi dan melakukan kajian, opsi-opsinya bisa banyak," ujar Ahmad Doli dalam diskusi bertajuk 'Akankah Pemilihan Kepala Daerah dikembalikan ke DPRD?' di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 14 November 2019.

Misalnya, Ia melanjutkan, "apa sih sebetulnya yang selama ini menjadi persoalan orang melihat Pilkada langsung itu?"

Ahmad Doli kemudian menemukan sedikitnya 4 persoalan dalam konteks Pilkada langsung. Pertama, biaya yang sering disebut mahal dan tidak efisien. Kedua, kompetensi Kepala Daerah hasil Pilkada langsung.

"Apakah semua Pilkada yang menghasilkan kepala daerah yang seperti itu? Inikan isu ini yang sering sekali menguat, sehingga orang berpikir untuk mengevaluasi langsung," katanya.

Ketiga, lanjut Ahmad Doli, "apakah hasil dari Pilkada yang mahal itu bisa menghasilkan penyelenggaraan pemilu yang efektif, yang bersih dan tidak korupsi dan sebagainya, atau yang memperkuat pelayanan publik?".

"Keempat, apakah dalam pelaksanaan pemilu atau Pilkadanya itu, betul-betul membuat pendidikkan politik masyarakatnya meningkat atau misalnya malah terjadi politik transaksional, politik uang dan sebagainya?" kata Ahmad Doli.

Oleh karena itu, lanjutnya, Komisi II sepakat untuk melakukan evaluasi itu tapi tidak terburu-buru menyimpulkan untuk mengembalikan Pilkada ke DPRD.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/