Jacksen menyayangkan hasil ini karena anak asuhnya membuang kesempatan untuk memenangkan pertandingan.
Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, Persipura berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit 75. Gol yang dicetak Ian Louis Kabes tersebut sekaligus menjadi momentum untuk memetik kemenangan.
Sayangnya kesempatan emas tersebut terlewat begitu saja. Tampil lebih menyerang Persipura justru kebobolan dua gol pada 10 menit terakhir jelang bubaran melalui Adam Alis (83’) dan Herman Dzumafo (89’).
Jacksen mengakui anak asuhnya terbawa suasana, sehingga merusak skema permainan. Padahal jika Boaz Solossa dan kawan-kawan sedikit lebih tenang ia yakin kemenangan akan jadi milik Peripura.
“Setelah kita mampu mencetak gol penyama kedudukan pertahanan kita sangat longgar. Tadi sempat saya ingatkan bahwa organisasi tetap, tapi nafsunya untuk menambah gol kemenangan itu membuat organisasi pertahanan kita sangat longgar dan akhirnya kacau semua,” terang pelatih berdarah Brasil tersebut.
Kendati demikian Jacksen tidak mau menyalahkan pemainnya. Baginya dalam sepak bola hal-hal diluar kontrol seperti ini sudah menjadi hal yang wajar. Sebagai mantan pemain ia juga menyadari bagaimana rasanya ingin segera mencetak gol ke gawang lawan.
Namun ia berharap pemain bisa memetik hikmah dari pertandingan kali ini. Sehingga hal-hal semacam ini tdak terjadi lagi dimasa yang akan datang.
“Ya namanya sepak bola ada saat seperti itu. Saya rasa wajar kita tidak puas dengan hasil itu, tapi kita cukup bisa memahami bahwa sewaktu-waktu akan terjadi dimana performa kita tidak selalu sama seperti diharapkan,” pungkasnya. ***
