Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
19 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Panen Ikan Lubuk Larangan di Dharmasraya, Moeldoko Berkeringat Makan Samba Lado Matah

Panen Ikan Lubuk Larangan di Dharmasraya, Moeldoko Berkeringat Makan Samba Lado Matah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko panen ikan Lubuk Larangan di Kampung Surau, Nagari Lubuk Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya. (foto: Eko Pangestu/GoSumbar)
Senin, 28 Oktober 2019 16:33 WIB
Penulis: Eko Pangestu
DHARMASRAYA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sesekali menyeka keringat di wajahnya. Sambal lado matah plus ikan bakar bumbu asam benar-benar membangkitkan selera satu dari trio pejabat Istana era Presiden Jokowi tersebut.

Moeldoko benar-benar menikmati hidangan ikan segar plus bumbu tradisional yang disajikan dalam acara panen ikan Lubuk Larangan di Kampung Surau, Nagari Lubuk Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (28/10/2019).

"Saya jadi teringat masa kecil," begitu katanya sebelum acara makan bajamba dimulai.

Didampingi Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Wabup H Amrizal Dt Rajo Medan, Sekda H Adlisman, pimpinan Forkopimda, tokoh masyarakat Kampung Surau, bundo kanduang dan ratusan masyarakat setempat, Moeldoko menceritakan bagaimana dirinya dimasa kecil mandi di sungai yang sedang banjir. Setelah mandi mencari ikan dan kemudian dimakan bersama-sama.

Menurut Moeldoko, dirinya punya pengalaman baru setelah menyaksikan panen Lubuk Larangan. "Saya baru tahu, soal Lubuk Larangan. Menurut saya ini adalah kearfan lokal (local wisdom). Nanti setelah sampai di Jakarta, saya akan bicara dengan pers, bahwa di Kabupaten Dharmasraya ada local wisdom yang tidak ada di tempat lain," kata Moeldoko.

Dia menilai, pola Lubuk Larangan ini bisa digunakan untuk mengelola suatu peraian umum. Dengan melibatkan masyarakat, disepakati dan adanya saling menghargai supaya suatu perairan bisa lestari dan bisa menghasillan ikan yang banyak.

"Hasil ikan yang banyak ini pada saatnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas," kata Moeldoko.

Menurutnya, makan ikan sangat baik bagi manusia, karena ikan mengandung nilai gizi tinggi dan bisa menambah kecerdasan.

"Yang pasti, makan ikan bisa menghindarkan stunting. Stunting adalah perlambatan pertumbuhan. Agi manusia. Makan ikan bisa menghindarkan stunting. Jadi makanlah ikan banyak banyak, supaya tidak stunting. Saya sangat memperhatikan masalah ini, karena stuning ini menjadi salah satu tugas saya," kata Moeldoko.

Sementara Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, acara panen lubuk larangan merupakan rangkaan kegiatan Festival Pamalayu. Pola lubuk larangan merupakan istilah satu cara Pemkab Dharmasraya untuk mewujudkan lingkungan perairan umum yang lestari.

Melalui penerapan lubuk larangan, maka perairan umum di Kabupaten Dharmasraya bisa dilestarikan. (ep)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/