Home  /  Berita  /  Pemerintahan
Wiranto Ditusuk di Pandeglang

Netizen: Baru Ditusuk Pakai Pisau Congkel Kuku, Lihat Wamena Tuh Warga Dibantai

Netizen: Baru Ditusuk Pakai Pisau Congkel Kuku, Lihat Wamena Tuh Warga Dibantai
Kamis, 10 Oktober 2019 15:17 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Warganet Indonesia atau yang sering disebut warg +62, memang dikenal nyinyir dan heboh di media sosial.

Tak terkecuali saat mendengar dan membaca berita musibah penusukan yang dialami Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang.

Sebagian Warganet mengaku turut berduka dan mendoakan Wiranto lekas sehat. Tapi tak sedikit pula netizen yang tidak terlalu empati dengan kejadian ini.

Diberbagai media sosial seperti Facebook dan Twitter misalnya. Dari pantauan GoNews.co, ribuan akun justeru membandingkan hebohnya pemberitaan kasus penusukan Wiranto dengan kerusuhan di Wamena Papua.

"Ini akibat Wiranto yang selalu berkomentar ngasal dan menyakiti korban bencana seperti asap di Riau dan gempa Ambon," ujar akun @Rudi_142.

@aris Mawanto menulis "Cuma pakai pisau kecil bwt nyongkel kotoran dikuku, beritanya jauh lebih heboh dari kerusuhan Wamena, salut kira-kira sandiwara apalagi ini," ujarnya.

"Lihat itu Wamena, pendatang dibantai kalian bilang cuma perusuh, giliran wiranto ditusuk langsung tuding ISIS, wanita bercadar dan lainya," ujar akun netizen lainya.

Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengaku mengecam tindakan pelaku yang menusuk Wiranto di Pandeglang itu.

Atas alasan apapun, tindakan anarkis dan membahayakan nyawa manusia tersebut tak dibenarkan hukum. Siapapun pelakunya harus diproses secara hukum agar kejadian serupa tak menimpa siapapun di kemudian hari.

"Kecaman ini bukan karena penusukan ditujukan kepada Pak Wiranto yang kebetulan seorang pejabat publik. Tindakan membahayakan nyawa orang lain, apalagi ini bisa masuk kategori percobaan pembunuhan. Kejadian ini sekaligus menjadi early warning bagi kepolisian yang bertanggungjawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Bamsoet di Kawasan MPR RI, Jakarta, Kamis (10/10/19).

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berharap masyarakat tidak terprovokasi atas kejadian tersebut. Dirinya percaya, kepolisian bisa segera menyelesaikan masalah ini sesuai ketentuan yang berlaku.

"Walaupun kejadian tersebut berdekatan dengan waktu pelantikan Presiden - Wakil Presiden 2019-2024, namun tak perlu didramatisir secara berlebihan. Kepolisian harus segera mengusut tuntas motif pelaku, agar di masyarakat tidak berkembang berbagai teori konspirasi yang kadangkala justru menimbulkan berbagai prasangka, kekhawatiran dan ketakutan," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memastikan, kondisi Indonesia secara umum masih sangat baik, aman, damai dan terkendali. Masyarakat, pelaku usaha, maupun investor tak perlu khawatir.

"Selain ada Polri, kita juga punya TNI yang selalu siap sedia menjaga kedamaian Indonesia. Sinergi Polri dan TNI yang sudah berjalan dengan baik harus terus ditingkatkan. Masyarakat juga tetap waspada terhadap berbagai upaya yang berusaha memecahbelah NKRI," pungkas Bamsoet. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/